Ilustrasi bekerja di ruang ber AC. (Ist)


NASIONAL - Penggunaan Air Conditioning atau AC dapat membuat ruangan terasa lebih sejuk di tengah udara yang panas. Meskipun begitu, penggunaan AC yang terlalu lama ternyata juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, dehidrasi, kulit kering, hingga gangguan pernapasan.

Anda perlu membatasi berapa lama AC boleh menyala di dalam ruangan dan menjaga agar aliran udara tetap sehat dengan membuka pintu serta jendela secara berkala.

Anda yang memiliki alergi juga dapat mengalami gejala yang lebih serius jika AC di dalam ruangan tidak terjaga kebersihannya. Meskipun bisa dinyalakan selama 24 jam, Anda perlu membatasi penggunaan AC hanya dalam beberapa jam setiap hari dan membersihkannya secara berkala agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Juga: SMP Ibnu Sina Jombang Bersinergi Membangun Tradisi Berliterasi

Untuk lebih jelasnya, ketahui efek samping memakai AC untuk kesehatan berikut ini. Disarikan dari WebMD dan Verywell Health, berikut adalah beberapa efek samping memakai AC untuk kesehatan yang perlu diketahui.

Meningkatkan Risiko Gangguan Pernapasan
Pendingin ruangan atau AC yang jarang dibersihkan dapat berjamur dan berdampak negatif pada kesehatan saluran pernapasan. Menghirup spora jamur dapat membuat pernapasan terganggu sehingga Anda akan mengalami beberapa gejala, seperti hidung tersumbat, mengi, dan batuk kering. Bahkan, Anda yang bekerja di dalam ruangan ber-AC memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami gangguan pernapasan yang lebih serius, seperti pneumonia.



Menyebarkan Penyakit
AC yang jarang dibersihkan atau tidak memiliki filter untuk menyaring bakteri, virus, dan polusi udara, dapat meningkatkan penularan penyakit tertentu. Pasalnya, udara akan berputar-putar di dalam ruangan dan terhirup oleh Anda atau orang lain di dalam ruangan yang sama. Menggunakan AC yang memiliki filter HEPA, atau high-efficiency particulate air, sangat disarankan untuk menghindari penularan penyakit, termasuk Covid-19.

Membuat Kulit Sangat Kering
AC mendinginkan udara dengan menghilangkan panas dan menurunkan kelembapan sehingga kulit dapat menjadi sangat kering, kasar, dan gatal. Anda yang memiliki gangguan kesehatan kulit, seperti eksim, juga akan mengalami gejala yang lebih serius ketika berada di ruangan yang kering. Untuk menjaga kelembapan kulit, Anda bisa mengoleskan pelembap atau krim saat berada di ruangan ber-AC.

Memicu Sick Building Syndrome
Berada di ruangan ber-AC tanpa ventilasi udara yang baik dapat meningkatkan risiko sick building syndrome yang bisa membuat Anda sakit kepala, pusing, mual, dan kelelahan. Untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan ini, Anda bisa menjaga agar sirkulasi udara tetap baik dengan membuka jendela serta membersihkan filter AC dengan teratur.

Memperparah Gejala Alergi
AC yang jarang dibersihkan juga dapat menumpuk debu dan menyebarkannya ke seluruh ruangan. Anda yang memiliki alergi terhadap debu juga akan mengalami gejala yang lebih serius, seperti bersin-bersih, batuk, demam, hingga kesulitan bernapas.

Meningkatkan Risiko Iritasi Mata
Udara yang kering tidak hanya akan berdampak negatif pada kelembapan kulit, namun juga akan membuat mata menjadi sangat kering. Kondisi ini akan meningkatkan risiko iritasi pada mata dan membuat pandangan menjadi kabur.

AC bisa dinyalakan selama 24 jam sehari, namun kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di atas. Beberapa efek samping memakai AC untuk kesehatan di atas perlu diwaspadai sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.

Anda perlu membatasi berapa lama AC boleh menyala di dalam ruangan dan menjaga agar aliran udara tetap sehat dengan membuka pintu serta jendela secara berkala. Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala tertentu saat berada di ruangan ber-AC, seperti sesak napas, agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama