Perwakilan SMP Darul Ulum 1 Peterongan sesudah mengikuti kompetisi. (ist)


PETERONGAN – Pengembangan pendidikan era kiwari saat ini telah sampai pada perluasan jaringan serta kerjasama yang tak mengenal batas teritori suatu daerah maupun negara. Bentuk dan tujuannya pun beragam. Mulai dari pembinaan bakat civitas akademika, pertukaran budaya, hingga kompetisi akademik dan non-akademik yang digunakan sebagai penjaringan prestasi.

Peran guru pembina disini diperlukan keterampilan serta kompetensinya dalam mengkreasikan output pembelajaran sains secara kreatif. Senapas dengannya, keterampilan berbasis projek serta pemanfaatan sains yang memadukan antara ilmu sains dan ilmu agama secara holistik, harus selaras dalam kehidupan sehari-hari.

Di Telatah Kebo Kicak sendiri, bentuk dan tujuan yang dimaksudkan tersebut telah dirasakan dan dituai hasilnya oleh SMP Darul Ulum 1 Peterongan. Konsistensi dalam mengikuti kompetisi sains internasional bertajuk The Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop yang diprakasai oleh Ministry of Science and Technology of China (Kementerian Sains dan Teknologi China), telah membuka jalan prestasi bagi peserta didiknya di kancah global.

Baca Juga: KB Ar-Rasul Kecamatan Tembelang Merdeka Belajar Melalui Loose Part

Memasuki penghujung warsa 2023 sekaligus tahun ketujuh kompetisi The Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop, tercatat delegasi SMP Darul Ulum 1 Peterongan baik kelompok maupun individu, sukses menyabet gelar Best Maker, Best Teamwork, dan Best Presentation. Ketiga gelar ini diraih melalui konsep dan tema yang berbeda. Baik offline maupun online.

Untuk raihan Best Presentation ditempuh sedari bulan September sampai dengan Oktober secara online yang diikuti oleh 8 tim dengan tema yang berbeda. Namun esensi karya ilmiah yang sama. Yakni, pengkaryaan sains dengan isu lingkungan, sosial, dan pendidikan terkini. Contohnya, Artificial Intelligence, Colorful Creatures, Space Exploration, Creative Bridge, Chinese Paper-Cutting, Learn Science with The Master.



Sedangkan pada raihan offline yang digelar pada (5-11/11) dan terselenggara di kota Chongqing sekaligus Guangxi China, dua peserta didik SMP Darul Ulum 1 Peterongan atas nama Intan Putri Dian Iswanto dan Angely Aura Loveana Nindi berhasil meraih hasil signifikan. Diantaranya, hasil Best Maker untuk tema projek Creative Bridge. Sedangkan Best Teamwork direngkuh untuk kategori projek Artificial Intelligent.

Tak hanya itu, hasil membanggakan juga turut diraih SMP Darul Ulum 1 Peterongan yang mendapat penghargaan The 3rd Place on Arch Beam Bridge dari Universitas Jiaotong Chongqing University China. Atas seluruh hasil yang diraih, Kepala SMP Darul Ulum 1 Peterongan, Mashudi, S.S., S.Pd. bertekad agar lebih banyak lagi civitas akademika yang berlomba di Belt and Road Teenager Maker Camp and Teacher Workshop pada tahun 2024 mendatang.


Dua peserta didik SMP Darul Ulum 1 Peterongan mengibarkan bendera kebanggaan. (ist)

Lebih lanjut, Mashudi menegaskan, “Untuk itu peran guru pembina disini diperlukan keterampilan serta kompetensinya dalam mengkreasikan output pembelajaran sains secara kreatif. Senapas dengannya, keterampilan berbasis projek serta pemanfaatan sains yang memadukan antara ilmu sains dan ilmu agama secara holistik, harus selaras dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu di sekolah maupun masyarakat, untuk memadukan antara ilmu sains dan ilmu agama secara holistik.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama