Hylmi Hibatulloh Alisya’ Bana sewaktu mempelajari proses fotosintesis. (Donny)


JOMBANG – Sedikit bicara jadi jawara. Ungkapan ini cukup mewakili sosok peserta didik kelas V SDN Plandi I Jombang, Hylmi Hibatulloh Alisya’ Bana. Kendati dikenal sebagai pribadi pendiam, namun untuk urusan akademik di bidang IPA, Hylmi sapaan akrabnya, telah mampu menunjukkan prestasi yang gemilang.

Sewaktu belajar dirumah bersama ibu, saya telah dibiasakan untuk selalu menyimak kembali catatan dan materi yang disampaikan oleh bapak ibu guru sehabis magrib. Jadi, untuk mengingat pelajaran memang lebih mudah dengan terbiasa mencatat, menyimak, dan membacanya kembali.

Pada kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023 tingkat Kabupaten Jombang, Hylmi berhasil menyabet Juara I di cabang IPA. Pembina OSN SDN Plandi I Jombang, Suci Meika Wardani, S.Pd. mengkisahkan, proses yang dilalui Hylmi saat mengarungi OSN saat masih duduk di bangku kelas IV lalu, memang cukup singkat. Hanya dua minggu, sejak seleksi sampai waktu perlombaan, Hylmi ditempa dan dibina melalui pelbagai materi serta latihan soal IPA.

Suci Meika Wardani bercerita, “Meski waktu tak cukup panjang, namun dari setiap pertemuan pembinaan, baik di sekolah, di rumah, dan via Google Meet, Hylmi selalu menonjolkan sikap ulet dan telatennya. Daya serap atas materi yang diberikan cukup cepat direspon dengan ditulis serta dicatat pokok pentingnya.”

Baca Juga: Tips Bikin Memori Lebih Tajam dan Lama

Selain itu dalam metode pembinaan OSN yang diterapkan, Suci Meika Wardani mengaku, tidak memaksa dan membebani Hylmi untuk menguasai seluruh materi. Supaya, ketika lomba berlangsung, Hylmi tidak merasa canggung dalam menuntaskan soal uraian dan pilihan ganda. Selebihnya, juga dipengaruhi oleh target yang hendak dicapai. Tidak langsung harus menjadi juara namun cukup menembus sepuluh besar level kabupaten, dan selanjutnya dapat dikembangkan di OSN tahun berikutnya.



“Namun faktanya terbalik. Di luar dugaan, Hylmi melesat dengan menjuarai OSN di cabang IPA. Oleh karenanya, penting dipahami bahwa pembinaan intensif dengan cara komunikatif yang menyenangkan, akan membuat nyaman peserta didik. Baik di kelas maupun perlombaan,” imbuh Suci Meika Wardani.

Hylmi pun mengakui, selama melewati kompetisi OSN 2023, terdapat tantangan yang sulit. Terutama di soal uraian. Akan tetapi dengan ketelatenannya mencatat, kesulitan menaklukan soal berhasil dituntaskan dengan mengingat materi yang telah dipelajari.


Hylmi Hibatulloh Alisya’ Bana saat ditemui disela jam pembelajaran. (Donny)

“Selain itu, sewaktu belajar dirumah bersama ibu, saya telah dibiasakan untuk selalu menyimak kembali catatan dan materi yang disampaikan oleh bapak ibu guru sehabis magrib. Jadi, untuk mengingat pelajaran memang lebih mudah dengan terbiasa mencatat, menyimak, dan membacanya kembali,” terang bocah yang gemar bermain sepakbola dan bercita cita menjadi tentara ini.

Selanjutnya, Kepala SDN Plandi I Jombang, Deny Oktafialis, S.Pd. mengatakan, bahwa Hylmi adalah aset yang harus dijaga regenerasinya. Maka, kedepannya persiapan jangka panjang menjadi tugas guru kelas untuk memindai potensi akademik maupun non-akademik peserta didik lewat asesmen diagnostik.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama