Ilustrasi peserta didik belajar di perpustakaan. (Ist)


NASIONAL - Kamu lagi persiapan ujian? Bikin daya ingat lebih tajam bisa membantu kamu dalam menyiapkan ujian. Tak hanya itu, daya ingat yang tahan lama juga membantu kamu di masa tua kelak. Penasaran bagaimana tips membangun memori lebih tajam dan tahan lama? Melansir dari Psychology Today, berikut tipsnya.

Mengenal Memori Jangka Pendek
Agar informasi baru dapat masuk ke dalam memori jangka panjang, informasi tersebut harus melewati memori jangka pendek. Isi memori jangka pendek akan cepat rusak dan hilang jika tidak dilatih. Jadi, jangan lupa untuk melatih memori jangka pendek dengan mengulang informasi yang baru didapat.

Perhatian
Perhatian sangat penting untuk menciptakan memori. Penyimpangan memori biasanya terjadi karena kita tidak memperhatikan, atau karena perhatian terpecah (multitasking).

Baca Juga: Dunia Manajerial Menjadi Kebutuhan Seleksi Kepala Sekolah

Kita cenderung memperhatikan apa yang kita anggap menarik, bermakna, baru, mengejutkan, dan emosional. Tidak ada yang bisa memfokuskan pikiran seperti kejutan. Misalnya, meskipun seseorang mungkin sangat menikmati percakapan tertentu, percakapan yang sama untuk kedua kalinya akan terasa membosankan.

Chunking sebagai Ekstensi Memori
Teknik chunking, atau mengelompokkan informasi yang lebih kecil, biasanya digunakan untuk mengimbangi keterbatasan kapasitas memori. Kelompok elemen apa pun yang dapat diasosiasikan satu sama lain dapat menjadi sebuah bongkahan.



Kita mengingat keseluruhan dengan mengingat bagian-bagiannya. Misalnya, rangkaian nomor telepon 7-5-4-1-4-2-5 akan dikelompokkan menjadi 754-1425. Hal ini membuat informasi lebih mudah disimpan dan diingat.

Pembelajaran di Ruang Terpisah
Menjauhkan waktu belajar dapat membantu untuk mendapatkan memori yang optimal. Kita akan lebih mampu mengingat informasi dan konsep jika kita mempelajarinya dalam beberapa sesi yang tersebar.

Semakin banyak sesi belajar yang diberi jarak, semakin banyak upaya yang diperlukan untuk mengingat, dan hal ini menghasilkan memori jangka panjang yang lebih baik. Misalnya satu jam belajar malam ini, satu jam di akhir pekan, dan satu sesi lagi seminggu dari sekarang.

Stres Dapat Mengurangi Pembelajaran
Stres dapat menyebabkan defisit memori, seperti mental blanking selama ujian atau wawancara bertekanan tinggi. Oleh karena itu, mengkhawatirkan kinerja kamu dalam suatu ujian dapat menyebabkan nilai ujian yang lebih rendah.

Ketika kamu cemas atau stres, kamu akan lebih sibuk memikirkan penyebab cemas atau stres. Pikiran yang mengganggu ini akan mengurangi kemampuan untuk mempelajari informasi baru dan mengambil kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama