Ilustrasi anak belajar bersama ibu. (Ist)


NASIONAL - Setiap anak memiliki laju perkembangan yang berbeda satu sama lainnya. Untuk itu, orang tua tidak perlu khawatir bila buah hatinya belum mahir menguasai suatu hal, seperti kemampuan baca, tulis, dan hitung (calistung).

Paud Pedia Kemdikbud menjelaskan bila meskipun umur seorang anak sama dengan teman sebayanya, belum tentu keduanya memiliki kemampuan yang sama. Terlebih setiap anak memiliki kesempatan belajar yang berbeda.

Baca Juga: SDN Jipurapah II Plandaan Fisik Bugar Penunjang Konsentrasi Belajar

Agar membantu perkembangan kemampuan calistung pada anak, berikut tips yang bisa dilakukan orang tua dikutip dari postingan Instagram resmi Paud Pedia, Jumat (23/2).

Orang tua perlu memahami calistung bukanlah satu-satunya kemampuan yang harus dibina pada anak. Alih-alih mengajari calistung terlebih dahulu, orang tua perlu membina 6 kemampuan fondasi secara menyeluruh, yaitu:

· Mengenal nilai agama dan budi pekerti.

· Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi.

· Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.

· Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri.

· Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

· Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar seperti pengenalan dasar literasi, numerasi, dan pemahaman dasar lain terkait kehidupan sehari-hari.

Setelah enam fondasi dibangun secara menyeluruh, kemampuan calistung akan menjadi bagian dari keterampilan yang dimilikinya. Namun apabila pengajaran calistung dipaksakan tanpa membina kemampuan fondasi lainnya, tumbuh kembang anak akan terhambat.



Namun, bila keenamnya telah dibina dengan baik proses pengajaran calistung bisa dilakukan dengan cara menyenangkan. Seperti melalui permainan atau orang tua bisa menyesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak.

Tes Calistung Pada Seleksi Masuk SD Dihapus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) targetkan tes baca, tulis, hitung (calistung) pada seleksi masuk SD dihapus mulai tahun ajaran baru. Hal tersebut tertuang dalam aturan melalui Surat Edaran Nomor 0759/C/HK.04.01/2023 tentang penguatan transisi dari PAUD ke SD Kelas Awal.

Aturan tersebut menjelaskan bila penerimaan peserta didik baru SD tidak lagi menerapkan tes calistung atau tes lainnya. Sekolah bisa menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan merancang kegiatan agar peserta didik merasa nyaman berkegiatan di sekolah.

Selain itu, guru juga bisa melakukan asesmen awal pembelajaran yang bersifat holistik. Contoh asesmen yang bisa digunkan bisa dilihat melalui tautan s.id/transisipaudsd dan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama