Ilustrasi anak belajar di sekolah. (Ist) |
NASIONAL - Selain di rumah, sekolah merupakan tempat bagi anak-anak untuk belajar disiplin. Sikap disiplin tidak terbentuk secara instan, melainkan membutuhkan proses yang penuh kesabaran.
Sebagai pengganti orangtua di sekolah, sosok guru perlu mengetahui cara mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan. Tanpa kekerasan, anak-anak bisa menerapkan disiplin positif yang berangkat dari kesadaran diri.
Baca Juga: IGTKI Kabupaten Jombang Jajal Serunya River Tubing Jumpinang
Mendisiplinkan Anak di Sekolah Tanpa Kekerasan
Tegas dan Penuh Kasih Sayang
Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T., menuturkan cara mendisiplinkan anak tanpa kekerasan adalah guru harus tegas namun tetap penuh kasih sayang. Sebab, seorang guru merupakan pengganti orangtua di sekolah.
Aninda, S.Psi, M.Psi.T. melanjutkan guru adalah sosok pengganti orangtua manakala anak di sekolah, sehingga penerapan pendisiplinannya pun perlu keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang. Dengan demikian, diharapkan anak-anak lebih mudah diatur dan mau mengikuti aturan yang ada di sekolah.
Disiplin Positif
Melansir dari situs Unicef, sangat penting bagi orangtua maupun guru untuk menerapkan pendekatan disiplin positif. Profesor Anak dan Keluarga di Universitas Oxford, Lucie Cluver menuturkan, pendekatan disiplin positif dapat membantu membangun hubungan positif dengan anak-anak dan mengajarkan keterampilan seperti tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin diri.
Disiplin positif dilakukan tanpa kekerasan, seperti membentak, memukul, berteriak, dan sebagainya. Sebab, mendisiplinkan anak dengan kekerasan tersebut tidak akan berhasil, justru bisa lebih merugikan daripada menguntungkan dalam jangka panjang. Lucie Cluver menegaskan berteriak dan memukul secara berulang-ulang bahkan dapat berdampak buruk pada seluruh hidup anak.
Puji Perilaku Positif
Orangtua maupun guru sering kali berfokus dan menegur perilaku buruk anak. Karenanya, anak-anak bisa jadi membacanya sebagai cara untuk menarik perhatian dengan cara terus melakukan perilaku buruk tersebut.
Oleh sebab itu, orangtua maupun guru hendaknya sering memuji perilaku positif anak. Sebab, anak-anak tumbuh dengan baik dengan pujian dan hal itu membuat mereka merasa dicintai. Lucie Cluver menyarankan untuk memuji perilaku positif anak-anak, meskipun dalam hal kecil. Hal ini dapat mendorong perilaku yang baik dan mengurangi perlunya disiplin.
Instruksi yang Jelas
Instruksi yang jelas dapat membantu mendisiplinkan anak tanpa kekerasan. Lucie Cluver menuturkan, memberi tahu anak apa yang harus dilakukan dengan jelas, jauh lebih efektif daripada memberi tahu mereka apa yang tidak boleh dilakukan.
Lucie Cluver melanjutkan saat Anda meminta anak untuk tidak membuat kekacauan, atau menjadi baik, mereka belum tentu mengerti apa yang harus mereka lakukan. Sebab, anak-anak membutuhkan instruksi yang jelas seperti Tolong ambil semua mainan dan masukkan ke dalam kotak.
Memberi Contoh
Sementara, Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., menjelaskan cara mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan yakni dengan memberi contoh. Setiap anggota sekolah harus melakukan tindakan disiplin serupa.
Dia melanjutkan mendisiplinkan anak di sekolah harus dengan contoh juga, kalau kita mengatakan harus tepat waktu, maka seluruh anggota di sekolah dari guru, satpam, sampai petugas administrasi juga harus tepat waktu. Dengan contoh tersebut, maka anak akan memahami bahwa aturan tersebut harus dipatuhi, karena semua orang di sekolah melakukan hal yang sama.
Beri Pemahaman
Sejalan dengan memberi contoh, lanjut Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, anak-anak juga harus diberi pemahaman mengapa mereka perlu melakukan disiplin tersebut. Misalnya, anak-anak harus tepat waktu, maka perlu dijelaskan alasan mengapa mereka harus tepat waktu. Misalnya, dengan datang tepat waktu mereka tidak terengah-engah menuju kelas sehingga lebih fokus belajar.
Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia