JOMBANG Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa Kabupaten Jombang menggelar agenda Workshop dengan mengusung tema Penguatan Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Kearifan Lokal Dalam Reksa Basa Untuk Generasi Z Jenjang SMP/MTS Negeri Swasta Kabupaten Jombang. Bertempat di Aula I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, acara berjalan dengan semarak dibuka pada Jumat (12/1/2023) dengan total empat sesi pertemuan dalam kurun waktu satu bulan.


Ketua Panitia Acara, Tutik Mulyaningsih, S.Pd. melaporkan bahwa pertemuan MGMP kali ini berbeda dengan pertemuan rutin MGMP saban bulan biasanya. Diantaranya menghadirkan narasumber nasional, acara dikemas berkelanjutan hingga empat sesi dan terdapat peserta dari satuan pendidikan swasta maupun lingkup MTS dengan total peserta sebanyak 85 guru.

Senen saat memberikan sambutan. (Rabitha)


Menambahkan keterangan Tutik Mulyaningsih, Ketua MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Jombang, Heri Hendro Wahyudi, S.Pd. juga menjabarkan, materi terkait Penguatan Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Kearifan Lokal Dalam Reksa Basa Untuk Generasi Z yang langsung disampaikan oleh Dosen Bahasa Jawa Universitas Surabaya Drs. Sugeng Adipitoyo, M.Pd juga terdapat pengerjaan Lembar Kerja peserta didik hingga yang paling menarik yakni praktik kesenian asli Jombang.

Pembukaan Workshop. (Rabithah) 

Heri Hendro Wahyudi mengatakan bahwa praktik pembelajaran berbasis kesenian lokal tersebut juga langsung diajarkan oleh seniman legendaris, diantaranya yakni kesenian Besut dengan pemateri Rojikin, Seni Sandur Manduro pemateri Syafii, Seni Jula-Juli pemateri Heri Hendro Wahyudi. Kesemuan seni tersebut akan secara bertahap diajarkan kepada para guru yang harapannya pada tahun ajaran mendatang bisa diejawantahkan kepada peserta didik baru.

Senapas dengan pernyataan diatas, Sekretaris Disdikbud Kabupaten Jombang, Dian Yunitasari, M.Pd. mengatakan bahwa forum MGMP Bahasa Jawa harus menjadi pertemuan yang menarik dan penuh inovasi. Disdikbud Kabupaten Jombang siap memberikan arahan atau fasilitas untuk mendukung berkembangnya komunitas ini, seperti mempersilahkan penggunaan Aula III untuk pertemuan rutin sehingga perihal jarak sudah tak jadi masalah.


Para peserta Workshop. (Rabithah) 

“Selain itu harus ada sinergitas dan koordinasi dengan Bidang Kebudayaan, sebab beberapa program banyak yang relevan seperti penguatan kompetensi kesenian dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang bertumpu pada kearifan lokal. Selanjutnya, untuk mewujudkannya juga diperlukan kerjasama dengan masyarakat lokal desa, seperti pada saat agenda bersih desa, penguasaan sejarah desa, wisata desa dan masih banyak lagi,” ujar perempuan berpengalaman mengajar Bahasa Jawa ini.


Praktik lembar kerja saat Workshop. (Rabithah)

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang Senen,S.Sos., M.Si. menyampaikan bahwa semua program yang digagas ini juga harus selaras guna mendukung tumbuh kembang kearifan lokal Jombang. Karena, selain peserta didik  harus pandai berbahasa jawa dengan kemampuan kognitif yang baik, di sisi lain juga harus diimbangi dengan karakter dan tata krama. Diharapkannya pula, program Berbahasa Jawa Satu Hari Dalam Seminggu tetap dibumikan untuk mendukung langkah kongkret penguatan karakter kedepannya. rabitha maha

Lebih baru Lebih lama