NASIONAL - Mengulas sejarah Indonesia modern, selalu tidak lepas dari fakta-fakta baru yang sebelumnya belum terungkap atau bahkan tidak pernah menjadi pembahasan publik. 

Sama halnya di momentum Agustusan saat ini, dimana rekaman pembacaan Teks Proklamasi menjadi salah satu "suara" yang sakral. Sebab, dari suara Bung Karno inilah awal perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai. 

Namun, pernahkah kita membayangkan bagaimana perekaman pembacaan Teks Proklamasi saat itu dilakukan ?

Jika benar Bung Karno merekamnya tepat di tanggal 17 Agustus 1945, saat Teks Proklamasi dibacakan di Rumah Pegangsaan Timur No 56 Jakarta, lalu bagaimana proses menyiarkannya ke seluruh wilayah Indonesia yang saat itu akses antar daerah sulit dijangkau, dan sangat minim fasiltas ?.

Pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945.
(ist)

Peran RRI dan Lokananta

Perlu diingat, bahwa posisi Media sebagai alat penyiaran massa saat itu menjadi cukup penting. Sebagaimana kisah sejarah Radio Republik Indonesia (RRI). Sebelum bernama RRI, radio ini memiliki nama Solosche Radio Vereniging (SRV) dan didirikan oleh Bangsawan Surakarta, yaitu Mangkunegoro VII bersama Ir. Sarsito Mangunkusumo yang merupakan seorang insiyur. Awal berdirinya pada 1 April Tahun 1933. 

Selang waktu berjalan, radio terus berkembang. Hingga akhirnya, setelah kekalahan Jepang akibat serangan Bom Hiroshima-Nagasaki dari tentara sekutu, SRV yang sempat dikuasai Hindia-Belanda, dan beralih di tangan Tentara Jepang dengan nama Hoso Kanri Kyoku, harus berhenti siaran.

Suasana Pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945
(ist)

Kemudian, pada 11 September 1945 beberapa perwakilan bekas Radio Hoso Kanri Kyoku dari Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang mengadakan pertemuan dengan pemerintah di Jakarta. Dari hasil pertemuan inilah, akhirnya RRI didirikan di bawah kepemimpinan Jusuf Ronodipuro (Pahlawan Nasional).

Berkat Jusuf Ronodipuro inilah, rekaman pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno berhasil dilakukan. Berlangsung di RRI Jakarta, perekaman pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 ini dilakukan pada tahun 1951.

Sesudahnya, hasil mastering rekaman pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 dari RRI Jakarta, dibawa ke Studio Lokananta Surakarta untuk digandakan, diarsipkan, sekaligus disiarkan ke pelbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya tidak lain untuk mengabarkan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 dari Jakarta sebagai awal mula perjuangan kemerdekaan Indonesia. donny darmawan


Lebih baru Lebih lama