GUDO - Zaman telah banyak berubah. Begitu halnya dengan dunia pendidikan. Pembaruan kebijakan, metode, dan hal sejenisnya memang menjadi tantangan dan dinamika tersendiri. Meski demikian, ada satu hal yang tak boleh berubah dan dirubah dalam dunia pendidikan, yaitu membaca dan menulis.


Soal membaca dan menulis, pembaca sekalian dapat menyerap pengalaman dari sosok Guru Kelas V SDN Sukopinggir Gudo, Erina Budi Purwatiningsih, S.Pd. Ditemui Majalah Suara Pendidikan di SDN Sukopinggir Gudo pada (14/5/2024) lalu, Bu Erina sapaan akrabnya, berkisah, membaca dan menulis telah menjadi kegemarannya sejak duduk di bangku sekolah sampai kuliah.


Baca Juga : Pembacaan Teks Proklamasi Baru Dimulai Tahun 1951


“Sejak SD, saya sering ikut lomba cerdas cermat. Terus waktu SMP, baru suka dengan dunia tulis menulis. Waktu itu, saat kelas VIII SMP, saya sudah menjadi penanggung jawab Mading sekolah,” beber Erina Budi Purwatiningsih.


Erina Budi Purwatiningsih bersama Peserta Didiknya.
(Donny)

Dipilihnya Erina Budi Purwatiningsih sebagai penanggung jawab Mading sekolah, bukan tanpa alasan. Keaktifan dan kegemarannya menulis memang menjadi pertimbangan utama.


Diungkapkan oleh Erina Budi Purwatiningsih, bahwasannya, “Saya memang tipikal orang yang enggak mudah curhat. Jadi luapan perasaan yang saya alami dan rasakan, saya tuliskan saja. Mulai dalam bentuk Cerpen dan Puisi. Beberapa kali juga, hasil kedua tulisan tadi saya kirimkan ke Majalah Bobo.”


Perjalanan membaca dan menulis Erina Budi Purwatiningsih berlanjut. Waktu SMA, Erina Budi Purwatiningsih tergabung di salah satu sanggar penulisan. Disinilah proses penulisan Erina Budi Purwatiningsih semakin matang.


Singkat cerita, sewaktu Erina Budi Purwatiningsih lanjut berkuliah, serapan ilmu membaca dan serta pengetahuan menulisnya turut diimplementasikan di ruang pengajaran informal. Pada semester dua, Erina Budi Purwatiningsih mulai memantabkan diri untuk menempuh karier sebagai pendidik, setelah banyak berinteraksi dengan muridnya saat bimbingan belajar.


Piagam Guru Berprestasi.
(Donny)

“Akhirnya saya paham, dari kegamaran membaca dan menulis itu, membuat perasaan dan pikiran saya lebih peka terhadap suatu permasalahan. Semisal dulu saat mengajar bimbingan belajar, anak-anak banyak yang bercerita kesulitannya mencerna materi pelajaran. Maka otomatis saya bantu temukan solusinya, dan ketika terselesaikan, ada rasa kepuasan tersendiri. Nah dari sinilah, sampai hari ini saya terus mengembangkan media dan metode pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak,” beber Erina Budi Purwatiningsih.


Baca Juga : Sejarah Gerak Jalan : Dimulai Dari Sisi Selatan Sungai Brantas


Eksplorasi media dan metode pembelajaran yang dilakukan Erina Budi Purwatiningsih pun membuahkan hasil. Teranyar, lewat penciptaan media pembelajaran yang menggabungkan antara dunia digital dan kearifan lokal dalam bentuk permainan, Erina Budi Purwatiningsih sukses meraih gelar Juara I Guru Prestasi Tingkat Kabupaten Jombang 2024. 


“Pengkaryaan bermain rasa belajar ini, sengaja saya lakukan agar anak-anak tidak lagi merasa takut gagal dan kesulitan ketika menemui mata pelajaran berbasis numerasi. Syukur, dari beberapa komentar orang tua, metode semacam ini mendapat dukungan karena berhasil memudahkan anak-anak untuk belajar secara menyenangkan,” tandas Erina Budi Purwatiningsih. ■donny darmawan

Lebih baru Lebih lama