JOMBANG – Rona semangat terpancar ketika Majalah Suara Pendidikan bertandang ke SDN Plosogeneng III. Sekolah ini menyambut tamu dengan lingkungan yang rindang dan asri, sebuah bukti nyata dari perhatian serius terhadap kebersihan dan kenyamanan. Lingkungan yang bersih dan terawat juga bukanlah kebetulan terjadi di SDN Plosogeneng III. Di balik suasana asri itu, terdapat sebuah komitmen dari warga sekolah untuk menjadikan kebersihan sebagai bagian dari budaya.

Kepala SDN Plosogeneng 3, Roiyah, S.Pd., menjelaskan bahwa pesan ‘Annadhofatu minal iman’ menjadi landasan utama dalam upaya membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan.


“Kebersihan bukan hanya soal fisik, tapi juga mencerminkan karakter dan disiplin,” ungkapnya.


Lingkungan terawat ini merupakan hasil upaya konsisten Roiyah sejak menjabat sebagai kepala sekolah pada Agustus 2023 silam.


“Di sekolah lama saya sudah mendaftarkan sebagai sekolah Adiwiyata, tetapi belum sampai tahapan administrasi saya harus dimutasi. Alhasil, saya melanjutkan Sekolah Adiwiyata di SDN Plosogeneng III,” tambahnya.



Berbagai cara dilakukan untuk meraih penghargaan sekolah adiwiyata, salah satu strategi ia menginisiasi penggunaan tempat sampah tiga warna.


“Tempat sampah ini memiliki fungsi berbeda-beda, warna hijau untuk sampah organik, warna kuning untuk sampah anorganik, dan warna merah untuk B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),” urainya.


Selain itu, Roiyah juga merawat taman dan kebersihan kamar mandi.  Bahkan ia gandeng petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang untuk memotong semak belukar agar menjadi asri. Hasilnya, SDN Plosogeneng III berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Jombang pada tahun 2023 lalu.




Enam bulan pasca meraih predikat sekolah Adiwiyata, SDN Plosogeneng III mendapat bantuan paving dari Pemerintah Desa Plosogeneng. Paving ini digunakan untuk sarana di musholla. Bahkan beberapa bulan kemudian, SDN Plosogeneng III kembali mendapatkan bantuan renovasi bangunan beserta perlengkapannya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


“Bantuan-bantuan itu dirupakan dalam berbagai macam ruang. Ada ruang perpustakaan, kantor guru, kantor kepala sekolah, laboratorium komputer, kamar mandi, UKS, dan kantin sehat,” imbuhnya.


Meski begitu, inovasi Roiyah tak berhenti di situ. Langkah selanjutnya yang akan ia lakukan adalah Hal itu dilakukannya agar semata masyarakat semakin


Untuk menarik minat masyarakat agar mendaftarkan anaknya di SDN Plosogeneng 3 itu, SDN Plosogogeneng III membangun panggung kreasi dan kantin sehat. Selain sarana, raihan prestasi peserta didik juga digenjot melalui enam ekstrakurikuler yang akan dibina secara konsisten dengan melibatkan pembina yang kompeten.


“Jika tidak melakukan inovasi dan kreativitas maka kami akan kalah bersaing saat PPDB dengan sekolah di sekitar. Ada enam ekstrakurikuler yang akan kami genjot yakni Banjari, Tahfidz, Olahraga, Tari, dan Pramuka,” pungkasnya. Reporter: Dimas B. Aditya/*

Lebih baru Lebih lama