Pendukung bertumbuh suburnya jerawat diantaranya kebiasaan memencet jerawat. Biasanya ketika melihat jerawat merasa gemas atau tangan terasa gatal ingin memencetnya dengan maksud hati menginginkan cepat hilangnya jerawat, namun anggapan itu tak baik.

dr. Puspita Widyasari*


JOMBANG – Jerawat masih menjadi masalah yang sering dihadapi perempuan dan laki-laki. Tak heran segala bentuk pencegahan hingga solusi dilalui agar tampil maksimal dalam segala kondisi serta aktivitas.

Berdasarkan ulasan dari dokter Klinik Clarise Jombang, dr. Puspita Widyasari jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi saat folikel rambut yang tersumbat oleh sebum atau minyak yang dihasilkan pada kelenjar minyak, dan sel-sel kulit mati yang tidak terangkat dengan baik.

Tersumbatnya dipicu oleh produksi kelenjar minyak yang berlebih, maka proknopis (munculnya jerawat) semakin sering terjadi.


Baca Juga : Manasik Haji PAUD Kecamatan Megaluh Mengenal Haji Sejak Dini

Jika penyebab dari sel kulit mati, secara fisiologi sel kulit mati tersebut seharusnya dapat terangkat dengan sendirinya, namun beberapa keadaan misalnya tak rajin mencuci muka, tak rajin pula perawatan sehingga sel kulit matinya menjadi tertumpuk. Pemicu lainnya ialah tumbuhnya bakteri dari kebiasaan aktivitas, selanjutnya hormon tentu saja mempengaruhi.

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh pasien dengan permasalahan kulit berjerawat ialah diantaranya mencuci muka. Terdapat empat prinsip yaitu diantaranya rutin atau tidaknya cuci muka. Rutin ini artinya dalam tahap tak terlalu sering ataupun tidak terlalu jarang. Dua hingga tiga kali dalam sehari saja sudah sangat cukup. Selanjutnya ialah tahapan dari cuci muka apakah sudah benar. Disarankan untuk terlebih dahulu memakai milk cleanser atau pembersih wajah, baru diikuti pemakaian sabun wajah kemudian toner atau penyegar. Hal tersebut penting untuk dilakukan setiap tahapnya, karena saling berkaitan.

Berkaitan yang dimaksud dari ulasan Puspita Widyasari ialah kalaupun tak menggunakan make up namun beraktivitas di luar, disarankan untuk tetap menggunakan pembersih wajah. Sebab sabun tidak bisa membersihkan hingga ke pori, sehingga perlu dibersihkan dengan pembersih wajah atau susu pembersih, barulah sabun dan terakhir penyegar.

Sifat kandungan tingkat basa dan asam dalam PH pada sabun dan penyegar menjadi satu kesinambungan. Sebab sabun bersifat basa, sedangkan wajah sifatnya asam. Kalau wajah kita diberikan sabun menjadi basah akan mudah sekali terkena bakteri sebab tidak diberikan penyegar. Sehingga penyegar berfungsi untuk mengembalikan PH wajah yang membuat bakteri tak bertahan lama hinggap di wajah.

Didukung pula dengan pemilihan produk kosmetik. Produk yang dipilih tentunya benar dan cocok untuk kondisi kulit si pemakai. Dianjurkan untuk memilih deep cleanser, sebab akan membersihkan wajah secara maksimal. Selain itu pergunakanlah air yang bersih untuk mengawali mencuci muka dan membilasnya. Meski tak berbau, lihat terlebih dahulu tampilan air yang akan dipergunakan. Meski sederhana namun beresiko, sebab secara mayoritas pasien yang datang dengan masalah jerawat ialah mereka yang menggunakan air yang kotor meski tak berbau.

Pendukung bertumbuh suburnya jerawat diantaranya kebiasaan memencet jerawat. Biasanya ketika melihat jerawat merasa gemas atau tangan terasa gatal ingin memencetnya dengan maksud hati menginginkan cepat hilangnya jerawat, namun anggapan itu tak baik. Hal tersebut sangat tak disarankan, sebab ketika memejet dan menekan jerawat, kondisi tangan kotor justru dapat menyumbat pori-pori yang kemudian memperparah kondisi jerawatnya.

Semula hanya terdapat endapan minyak saja, akan berubah seperti akan muncul nanah atau ber pustul sehingga ukuran jerawat lebih besar. Kebiasaan yang lainnya ialah menggunakan ponsel yang kotor. Penggunaan telepon genggam ketika menerima telepon dengan menempelkan ke ketelinga dan juga kulit pipi inilah kemudian mentransfer bakteri tertempel di kulit.

Cara mudahnya bisa terlihat usai menerima telepon, layar telepon genggam akan meninggalkan bekas minyak dari wajah. Begitu halnya dengan poni rambut juga, yang mampu mempengaruhi timbulnya jerawat di dahi. Hal ini disebabkan oleh kebersihan rambut yang tak kunjung dibersihkan saat sudah terasa berminyak atau basah karena keringat. Selain itu pemakaian minyak rambut atau produk yang berbahan dasar minyak yang tertempel di kulit wajah.

Selain itu konsumsi makanan juga erat kaitannya dengan timbulnya jerawat. Bisa dipicu oleh alergi pada beberapa bahan makanan. Makanan yang sering menyebabkan jerawat ialah salah satunya mie instan, telur, udang, kacang, serta makanan pedas. Jika sudah mengetahui beberapa bahan makanan tersebut mampu memicu datangnya jerawat harusnya mulai memahami tak lagi konsumsi makanan tersebut.

Jika sudah terkena jerawat, biasa kurang telaten dalam mengobatinya. Pasalnya jerawat tak ada yang secara instan sembuh dalam sehari, melihat tingkat kondisi jerawat pada kulit. Jika jerawat kecil bisa saja akan cepat mengecil atau kering. Proses penyembuhan juga beragam mulai dari beberapa hari hingga satu bulan.

Saran terbaik ialah sebaiknya lakukan konsultasi kepada tenaga medis yang sudah ahli dan terlatih. Sebab beda jerawat beda pula untuk penanganannya dilihat dari latar belakang masalah yang terjadi. chicilia risca

 
*) Dokter di Klinik Clarise Jombang
Lebih baru Lebih lama