Jika terdahulu PKBM sebagai pendidikan alternatif dan pelengkap, kini kehadirannya menjadi pendidikan pilihan. Sehingga harapannya lembaga jika sudah terakreditasi minimal 80% untuk Jawa Timur, artinya kelayakannya mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

JOMBANG – Peningkatan kesadaran masyarakat dalam melanjutkan pendidikan yang sempat berhenti sebelumnya semakin tinggi. Meskipun usia sudah mulai senja dan kesibukan tak dapat terelakkan, masih disempatkan waktu untuk belajar di Penidikan Non Formal (PNF). Kondisi ini diakui oleh Ketua Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Jawa Timur, H. Achmad Suko, M.Pd. bila dari data yang dimilikinya saat ini, antusias masyarakat cukup banyak. Pendaftar didominasi oleh masyarakat usia produktif atau sekolah.

Menjawab tingginya kesadaran masyarakat tersebut, dibutuhkan sebuah organisasi yang matang dan berkualitas. Oleh karena itu, FK-PKBM Kabupaten Jombang menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda), Jumat (11/10) di rumah makan Zam-zam guna memilih struktur kepemimpinan dan anggota masa bakti 2019-2024.

Ketika organisasi memiliki keunggulan dalam pengelola penyelenggaran PNF yang dilakukan oleh PKBM, secara keseluruhan mampu besar dan berkembang bersama. Tidak didominasi oleh PKBM tertentu saja, melainkan sebagai satu kesatuan kalau ada yang berkembang maka jikalau ada kesulitan akan dibantu bersama-sama. Akhirnya kualitas PKBM pun secara keseluruhan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga :
Grafologi dan Counseling SEFT Deteksi Permasalahan Melalui Goresan Tangan

“FK-PKBM Jawa Timur mengadakan pendampingan percepatan akreditasi, sehingga diupayakan untuk tahun 2019 sudah terjangkau 80% mengikuti akreditasi. Ada delapan yang belum terakreditasi, sehingga dalam kesempatan ini juga dilakukannya pendampingan turun langsung ke lembaga dikawal hingga proses dokumen terakreditasi sampai selesai. Sebab kesempatan di tahun ini sangat dipermudah guna mendapat dana bantuan dari pemerintah tahun 2020 bagi lembaga yang sudah terakreditasi,” ungkap pria paruh baya itu.

Jika terdahulu PKBM sebagai pendidikan alternatif dan pelengkap, kini kehadirannya menjadi pendidikan pilihan. Sehingga harapannya lembaga jika sudah terakreditasi minimal 80% untuk Jawa Timur, artinya kelayakannya mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Ketercapaian ini tentu turut serta dalam mengentaskan lulusan warga belajarnya yang belum memiliki pekerjaan.


Ditunjang pula pendidikan di PKBM 2019 ini sudah melaksanakan kurikulum 2013 sama dengan formal. Oleh karena itu, dalam Musda kali ini FK-PKBM Kabupaten Jombang semakin yakin, bahwa pendidikan kesataraan menjadi pendidikan yang berkualitas dan bermartabat. Sekaligus mewujudkan bersama tindakan nyata siap berubah, siap baik, dan siap akreditasi seperti yang dikatakan Ketua FK-PKBM Kabupaten Jombang terpilih, Mustofa, S.PdI.

Dalam masa jabatannya yang diperbaharui kembali hingga 2024, tentunya Mustofa melakukan penyegaran kepengurusan dari hasil evaluasi selama lima tahun berjalan. Diantaranya guna mengembangkan inovasi yang dikolaborasikan dengan perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran. Terobosan yang terbaru ialah erat kaitkannya dengan jalinan kerjasama atau mitra untuk memperluas jembatan layanan informasi kepada Dunia Kerja dan Industri (DUDI) dari lintas pemerintahan daerah, provinsi, dan pusat.

Sehingga serangkaian kendala yang terdahulu seperti fakumya PKBM, disebabkan oleh beberapa faktor dan satu diantaranya kesibukan pemilik PKBM atau pengelola mampu teratasi. Sehingga tak akan ada lagi suatu informasi yang kurang ditindaklanjuti karena memiliki kesibukan lain. Tentu ketua lembaga akan mudah menjalankan tuntutan profesionalitas pada sebuah lembaga itu.

Pria yang juga menjadi Ketua PKBM Gotong Royong Desa Banjarsari, Bandar Kedungmulyo ini berharap, sikap prioritas ini menumbuhkan setiap bentuk perbaikan yang mengikuti aturan agar menjadi lebih profesional. Sehingga dari duapuluhtujuh PKBM yang berkontribusi untuk kualitas pendidikan di Jombang, selalu mampu hadapi tantangan serta permintaan kebutuhan pendidikan. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama