Dalam rangka penerimaan Polri Terpadu, diharapkan agar sekolah benar-benar mempersiapkan peserta didiknya. Dalam seleksi benar-benar harus bersih, tidak ada yang dipungut biaya serta transparan.

JOMBANG, MSP – Untuk persiapan penerimaan anggota Polri terpadu, Taruna Akpol, Bintara dan Tamtama, Kabag Sumda Kompol Agapes Sumarmi memimpin rapat koordinasi kesiapan, Rabu (11/10). Rakoor yang juga dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan, Dr. Pri Adi, MM. dan beberapa perwakilan kepala sekolah SMA/SMK se Kabupaten Jombang ini, mengambil tempat di Kepolisian Resor (Polres) Jombang. Tidak luput pula Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabupaten Jombang dan Dinas Kesehatan pun menghadari rapat ini.

Dalam rapat koordinasi, Agapes Sumarmi menekankan agar sekolah benar-benar mempersipkan peserta didiknya dalam penerimaan Polri Terpadu benar-benar harus bersih, tidak ada yang dipungut biaya serta transparan.

“Rekrutmen anggota Polri ini, kita wajib mempedomani kebijakan Bapak Kapolda dengan istilah BETAH yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. Artinya tidak ada suap menyuap di dalam penerimaan anggota Polri ini,” terang Agapes Sumarmi dalam memimpin rapat.

Diadakannya rapat ini adalah berkaca pada tahun lalu, tambah Sumarmi, banyak kesulitan yang dihadapi para peserta didik yang ingin mendaftar menjadi anggota Polri. Contohnya nama orang tuanya tidak sama dengan KTP, Kartu Keluarga (KK) tidak sama dan banyak dari calon peserta yang kurang mengetahui kapan dibukanya pendaftaran peneriamaan.

“Dengan mendatangkan perwakilan dari Dispenduk Capil ini nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal seputar KTP dan KK tadinya. Supaya nanti dapat segera kami sosialisasikan kepada sekolah-sekolah SMA/SMK di Kabupaten Jombang. Dan nanti jika dari polres minta calon dari sekolah, sekolah sudah siap,” kata A. Sumarmi.

Tahun depan akan dilakukan penerimaan anggota kepolisian dan untuk memudahkan calon peserta akan diberikan pelatihan berupa sosialisasi persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk mendaftar. Supaya nantinya calon peserta bisa mendapatkan pengetahuan tentang syarat untuk masuk menjadi anggota polisi dan mereka bisa mempersiapkan diri, semisal persiapan mental dan fisik.

“Kalau pada tahun sebelumnya penerimaan ada beberapa kendala kecil, namun dengan adanya sosialisasi pra penerimaan seperti ini nantinya akan memudahkan calon yang dipersiapkan sekolah mengetahui keadaan fisiknya, pengetahuan dan juga mental,” jelas dia.

Sebab menurutnya, pada umumnya peserta gugur pada psikotes atau pengetahuan dan fisik, sehingga dengan adanya sosialisasi, pembinaan, dan pelatihan calon peserta anggota Polri makin paham dan mengerti apa saja yang akan diuji dan sudah mengetahui kemampuannya, termasuk tinggi badan dan lainnya.

Diakhir arahannya Kabag Sumda Kompol juga mengharapkan dengan melaksanakan kebijakan pimpinan Polri yaitu BETAH, dapat menghasilkan anggota-anggota Polri yang profesional, berkwalitas dan berdedikasi tinggi.

Ditambahkannya, bagi para peminat yang akan mendaftar menjadi anggota Polri dapat dilakukan pembinaan baik kesemaptaan jasmani dan psikologi (melalui buku-buku yang dijual di toko buku atau melalui Internet) tanpa mengganggu persiapan ujian nasional calon peserta didik.

“Barangkali ada anak-anak kita, keluarga atau saudara yang berminat akan mendaftarkan untuk menjadi anggota Polri sebagaimana informasi tersebut di atas dapat mempersiapkan diri,” imbuh A. Sumarmi. aditya eko
Lebih baru Lebih lama