Salamah Indayati, S.Pd.AUD Sebagai guru TK A, sabar adalah kunci utama dalam segala aktivitasnya setiap datang untuk menekuni profesinya.

KABUH, MSP – Berkarya melalui belajar, hal ini yang diterapkan Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Kabuh. Menjadi seorang pengajar yang bersahabat dengan anak didik adalah cara Umi Salamah Indayati, S.Pd.AUD setiap harinya. Sebagai guru TK A, sabar adalah kunci utama dalam segala aktivitasnya setiap datang untuk menekuni profesinya. Sejak tahun 1979 berdirinya TK dipimpin Kepala, Hartini, S.Psi., dan juga guru TK B, Sunapsi, S.Psi serta Nur Siti Chotimah, S.Psi.

Metode pembelajaran dengan kelompok seperti sudut pengamat. Pembelajaran yang dilakukan anak didik duduk di sepanjang sudut kelas, mengadakan doa, pembukaan belajar, mejelaskan materi untuk hari itu. Dengan kegiatan inti seperti mencocokkan, menempel dan mewarna. Anak didik dipersilahkan untuk memilih kegiatan mana yang akan dimulai terlebih dahulu. Jika sudah terlaksana satu metode, dilanjutkan dengan metode lain hingga selesai ketiganya. Kemudian diarahkan ke sudut pengaman dengan bermain menyusun puzzle atau balok, menunggu hingga semua teman selesai.

Guru yang mengajar sejak tahun 2005 ini menegaskan, “Pada proses belajar, guru tidak memaksa anak dalam melakukan pembelajaran agar segera selesai, tetapi membimbing serta mengarahkan dengan sesuai keinginan pribadi anak untuk melalukan sesuai ketertarikannya.”

Kemudian anak didik diarahkan untuk cuci tangan, yang disusul dengan kegiatan sarapan bersama. Ketika perut terasa kenyang, maka anak didik akan nyaman bermain serta belajar hingga tidak diperlukan membeli makanan keluar. Karena setiap hari, anak didik diwajibkan membawa bekal makanan sendiri.

“Pertama untuk membiasakan cuci tangan dan berdoa sebelum makan, saat makan harus di meja, tertib, kalaupun ada serpihan makanan jatuh diambil dan dibuang ke tempat sampah. Setelah itu anak diarahkan membereskan tempat makannya dan kemudian cuci tangan selanjutnya siap untuk belajar kembali,” ungkap guru kelas A tersebut.

Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anak usia TK sangat berhubungan dengan pola yang ada di otak kanan dan otak kiri. Tetapi, pada usia tersebut kebiasaan yang mereka lakukan didominasi pola otak kanan. Seperti belajar sambil bermain, bernyanyi, menggambar, dan sebagainya. Kegiatan tersebut membutuhkan imajinasi dan kreatifias yang tinggi.

Penerapan ini dilakukan saat mengawali masuk kelas dengan berbaris, sebelumnya anak didik diminta mengambil bendera sesuai warna yang diberikan oleh guru, sehingga mampu mengendalikan barisan agar lurus dan rapi. Sebelum pelajaran inti, anak didik ditanya seputar pengetahuan umum, pancasila, menyanyikan lagu nasional dan kegiatan di rumah ketika akan berangkat sekolah.

Menangani bermacam karakter anak didik menjadi hal wajar bagi seorang guru TK, ada cara yang selalu diterapkan oleh Umi Salamah Indayati, yaitu melalui pengucapan kata positif dan memuji, gerakan menyayangi serta sentuhan kasih sayang. Maka akan melakukan sesuai dengan apa yang diucapkan oleh guru tersebut. Ia mengkaitkan dengan kejadian pada kehidupannya, menurutnya memang benar, jika seorang anak didik akan patuh serta menurut pada apa yang dikatakan guru.

“Dari apa kata guru, ucapan demi kata harus yang baik karena apapun tingkah laku seorang guru jelek, selalu dikatakan baik oleh peserta didik berdasarkan rasa percaya yang tinggi pada sosok guru,” ungkap perempuan berhijab itu.

Sehingga setiap akan mengawali proses pembelajaran harus berprinsip agar memberikan segala hal yang terbaik. Terkadang belajar dari anak didik tentang bagaimana proses memahami tidak harus memaksakan kehendak untuk melakukan apa kata yang lebih tua (orang tua dan guru) sehingga mampu menyelami. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama