Kiki Ratnaning Arimbi, S.Pd peraih Juara 2 Nasional kategori Seni Budaya, Olahraga, dan Keterampilan (Soram) ini berhasil menyita seluruh perhatian juri bahkan mampu membuat salah satu juri rela turut duduk melantai untuk mencoba inovasi karyanya.

JOMBANG, MSP –
Hal menarik dialami oleh Kiki Ratnaning Arimbi, S.Pd saat menjalani salah satu tahap penilaian dalam ajang Inovasi Pembelajaran (Inobel) 2017 yang digelar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Peraih Juara 2 Nasional kategori Seni Budaya, Olahraga, dan Keterampilan (Soram) ini berhasil menyita seluruh perhatian juri bahkan mampu membuat salah satu juri rela turut duduk melantai untuk mencoba inovasi karyanya.

“Inovasi yang saya tawarkan adalah jumput kreator untuk pembuatan batik jumputan. Jika selama ini batik jumputan dibuat dengan batu atau kerikil, saya mengkreasikannya dengan kayu dan papan dengan dibentuk berbagai macam bangun ruang,” cerita perempuan yang akrab disapa Kiki ini diakhiri dengan tawa.

Yang semakin membuat suasana lebih cair, Kiki yang sempat lupa membawa pewarna kain menggantinya dengan menggunakan pewarna makanan yang ia dapat dari dapur hotel semakin membuat juri tertawa, heran, sekaligus kagum.

“Saya berusaha menjadi diri sendiri selama proses display dan presentasi karya. Karena di Inobel kali ini saya lebih siap jika dibanding Inobel tahun lalu. Saya juga lebih ‘religius’. Saya meminta dukungan doa dari semua orang yang saya kenal, dan yang paling utama meminta doa pada Ibu. Itu yang membuat saya yakin, ” ungkap Kiki.

Saat ini, Kiki berencana untuk mematenkan karya Jumput Kreatornya dengan mendaftarkannya ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). Selain itu, ia berharap buku karangannya tentang hasil karya peserta didiknya dalam membuat batik jumputan dapat diterbitkan melalui penerbit mayor. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama