Bergesernya Sektor pertanian sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional tergambar pada perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) Bank Indonesia, pangsa sektor petanian terus menurun sejak satu dasawarsa terakhir, tercatat pada tahun 1990-an sektor pertanian mencapai 22 persen dan secara signifikan terus menurun menjadi 13 persen pada tahun 2016. 

JOMBANG, MSP – Sektor pertanian kini tidak menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Mindset agraris yang sempat mendominasi Indonesia telah bergeser terutama bagi generasi muda. Kecenderungan bekerja pada sektor jasa, industri, dan komunikasi lebih popular dari pada menjadi petani. Akibatnya sektor pertanian mengalami kemunduran.

Terbukti, produk-produk pertanian yang pernah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional dengan swasembada, saat ini hanya dapat dipenuhi dengan mengimpor dari negara tetangga. Daftar Produk pertanian dan pangan yang diimpor seperti beras, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, lada, kentang, cabai, telur dan daging menjadi peringatan bahwa sektor pertanian Indonesia dilanda krisis.

Bergesernya Sektor pertanian sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional tergambar pada perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) Bank Indonesia, pangsa sektor petanian terus menurun sejak satu dasawarsa terakhir, tercatat pada tahun 1990-an sektor pertanian mencapai 22 persen dan secara signifikan terus menurun menjadi 13 persen pada tahun 2016.

Menanggapi persoalan tersebut jajaran pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jombang menggelar sarasehan di gedung Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Jombang (16/1). Hal ini dilakukan oleh jajaran pengurus HKTI Jombang, sebagai upaya peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan menuju Jombang swasembada pangan.

“Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang bahwa HKTI bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Tidak hanya di tingkat daerah saja, HKTI bersama msyarakat juga mewujudkan di tingkat nasional,” kata ketua HKTI Kabupaten Jombang, Meydi Bambang Murtiyoso.

Pria yang kerap di sapa Bambang ini menambahkan, HKTI Kabupaten Jombang selalu mengedepankan program-program kerja yang sejalan dengan visi misi pemerintah daerah Jombang, untuk mewujudkan Jombang sejahtera untuk semua. Pihaknya akan terus mendukung program Bupati, termasuk untuk mewujudkan Jombang Gemah Ripah dan Paripurna (Gemerlap).

“Dengan adanya peran HKTI dalam mendukung program pertanian di Jombang, diharapkan peran pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan para petani bisa tercapai serta target swasembada pangan bisa tercapai maksimal,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, mengapresiasi langkah dan komitmen HKTI Jombang, untuk selalu bersinergi serta mendukung visi misi pemerintah daerah demi terciptanya swasembada pangan di Kabupaten Jombang. Tiga pelaku Ketahanan Pangan asal Kabupaten Jombang dianugerahi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penghargaan itu diserahkan di Istana Negara.

“Ketiganya adalah Kepala Desa Watugaluh Kecamatan Diwek, Arif Afandi dengan kategori pembina ketahanan pangan. Suwarno asal Desa/Kecamatan Plandaan pemilik Kebun budidaya Klengkeng dengan kategori pelopor Ketahanan Pangan dan Sulistiyo Wati ketua kelompok UMKM Dua Putra dari Desa Dukuh Klopo Kecamatan Peterongan dengan kategori pelaku industri,” jelas Nyono Suharli.

Perlu diketahui, HKTI adalah sebuah organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan berdasarkan kesamaan aktivitas, profesi, dan fungsi di dalam bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan. Nyono Suharli berharap, ke depan peran HKTI dan pemerintah, dalam memajukan bidang pertanian harus lebih ditingkatkan. Terutama dalam hal merespon kondisi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh para petani, di antaranya permasalahan lahan, pupuk, hasil pertanian, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan para petani, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Jombang. aditya eko
Lebih baru Lebih lama