Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf, mencanangkan Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jatim. Pencanangan tersebut disertai aksi ngebor lubang resapan biopori bersama sekitar 120 orang pimpinan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kabupaten dan kota se Jawa Timur.

JOMBANG, MSP –
Bencana banjir seringkali melanda daerah-daerah Indonesia, terutama di Kabupaten Jombang sendiri. Selain luapan sungai akibat curah hujan yang tinggi, banjir juga diakibatkan genangan air yang menumpuk sulit meresap ke tanah apalagi pada saat sungai dan gorong-gorong terpenuhi air. Masyarakat kerap lupa bahwa banjir dapat terjadi akibat hal sepele, namun berdampak luas. Minimnya kesadaran masyarakat dan pengetahuan prihal banjir sering kali menimbulkan masalah, seperti kurang sigapnya warga saat terjadi banjir.

Menanggapi permasalahan tersebut Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf, mencanangkan Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jatim. Pencanangan tersebut disertai aksi ngebor lubang resapan biopori bersama sekitar 120 orang pimpinan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kabupaten dan kota se Jawa Timur di halaman Masjid Nasional Al Akbar.

Gerakan yang dicanangkan tersebut langsung direspons oleh anggota Pramuka Kabupaten Jombang. Anggota gerakan Pramuka dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Jombang menggelar apel dan melakukan pembuatan biopori (lubang buatan pada tanah yang diisi sampah organik untuk resapan air) di halaman Kantor Kwarcab Kabupaten Jombang (9/1).

Dikatakan Kasi Konservasi dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang M. Amin Kurniawan, ST., bahwa lubang resapan biopori mempunyai banyak manfaat. Sumur resapan yang berdiameter 1 meter dan kedalaman 1 meter setara dengan 10 lubang biopori berdiameter 12 centimeter (cm) dan kedalaman 50 cm.

“Membuat satu sumur resapan harus dengan bantuan tukang dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi untuk membuat lubang biopori bisa dilakukan semua orang dan dimanapun cukup dengan alat bor sederhana dan bisa dipakai membuat ribuan lubang biopori,” ujar Amin Kurniawan saat memberikan materi kepada peserta pramuka.

Ditambahkan pria yang kerap disapa Amin tersebut bahwa lubang resapan biopori bisa mencegah banjir. Selain itu juga dapat mengolah sampah organik menjadi kompos, menabung air untuk masa depan dan meningkatkan kualitas tanah serta lingkungan sekitar.

Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jatim ini juga merupakan implementasi dari darma kedua Pramuka yaitu ‘Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia’. Setiap Pramuka adalah patriot peduli lingkungan, dan bahwa setiap gugus depan Pramuka diajak mengambil peran aktif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Pada aksi ini, masing-masing peserta pramuka yang dihadiri lebih kurang 700 peserta didik SMA dan SMP se Kabupaten Jombang membuat lubang resapan dengan diameter sekitar 12 cm dan kedalaman 50 cm. Lubang resapan yang dibuat itu selanjutnya diisi dengan sampah organik. Sampah organik yang diisikan ke dalam lubang menjadi asupan gizi bagi cacing dan biota tanah yang lainnya, sekaligus penambah unsur hara tanah.

Lanjut Amir pada pemberian materi menjelaskan, “Lubang resapan yang dibuat akan menjadi jalan masuk bagi air hujan agar semakin banyak terserap ke dalam tanah. Lubang resapan biopori juga merupakan salah satu cara jitu mengolah sampah organik menjadi kompos. Setiap 10 lubang resapan biopori langsung dapat mengolah sampah organik tanpa menimbulkan masalah lingkungan hidup yang lainnya.”

Sementara itu Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko sangat mengapresiasi acara tersebut. Pada sambutannya, orang nomor satu di Jombang itu menjelaskan bahwa dengan adanya Gerakan Sejuta Biopori ini akan menjawab bagaimana kiat penanggulangan banjir yang kerap melanda Kabupaten Jombang. Tidak hanya anggota Pramuka saja, melainkan merambah kepada masyarakat luas untuk menggunakan cara tersebut.

“Kegiatan ini hendaknya bisa dijadikan sarana belajar, berkarya dan bersosialisasi serta sebagai wahana menambah wawasan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Tidak hanya pramuka, tetapi untuk seluruh masyarakat,” ujar Nyono Suharli. aditya eko
Lebih baru Lebih lama