Abdullah Syifa’, M.Ed. Pria yang akrab disapa Syifa’ ini berhasil lolos dan terpilih menjadi Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN). Di tugas barunya yang akan dijalani selama dua tahun, Abdullah Syifa’ akan menjadi Kepala Sekolah di SILN Riyadh, Arab Saudi.

MOJOAGUNG, MSP – Prestasi besar ditorehkan oleh Kepala SMP Negeri 1 Mojoagung, Abdullah Syifa’, M.Ed. Pria yang akrab disapa Syifa’ ini berhasil lolos dan terpilih menjadi Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN). Di tugas barunya yang akan dijalani selama dua tahun, Abdullah Syifa’ akan menjadi Kepala Sekolah di SILN Riyadh, Arab Saudi. Dalam seleksi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) selain Abdullah Syifa’ juga terpilih dua kepala sekolah lain yang akan bertugas di SILN Moskow, Rusia dan SILN Singapura.

“Motivasinya untuk menambah wawasan serta pengalaman. Selain itu untuk membantu anak-anak Indonesia yang berada di luar negeri (utamanya Riyadh) untuk mendapatkan pendidikan yang sama seperti di Indonesia,” jelas Abdullah Syifa’ saat ditemui sesuai rapat kerja (raker) Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Jombang pada Senin (18/12) lalu.

Lebih jauh Abdullah Syifa’ mengatakan bahwa dorongan untuk mencoba menjadi kepala SILN adalah untuk menantang dirinya, memberikan sebuah tantangan baru pada perjalanan karir serta kehidupannya. Diakui oleh pria 51 tahun bahwa ia memegang sebuah prinsip untuk terus menciptakan tantangan dan menetapkan target-target yang baru dan lebih tinggi dari target telah ia capai sebelumnya. Hal ini dilakukan agar ia tidak terjebak pada satu kondisi saja.

Namun bapak dua anak ini mengaku bahwa prinsipnya itu seringkali diremehkan atau bahkan dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekelilingnya. Ia menyebut pandangan orang lain pada dirinya yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru itu dianggap sebagai kegiatan yang kurang penggawean (kurang pekerjaan). Karena dalam pandangan orang lain tersebut, ketika karirnya sudah bagus menjadi guru, ia ingin menjadi kepala sekolah, ketika sudah menjadi kepala sekolah di SMP negeri ia justru ingin menjadi kepala sekolah di SILN.

“Saya tidak terlalu memusingkan dengan anggapan orang lain yang seperti itu. Karena saya memang selalu ingin untuk menantang diri supaya berani keluar dari zona nyaman. Agar bisa selalu berkembang. Tidak terjebak pada zona nyaman dan berhenti untuk menambah ilmu dan wawasan,” tutur Abdullah Syifa’ yakin.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Jombang ini kemudian menyebut bahwa buku adalah sumber inspirasi dari segala hal yang dilakukannya. Dalam sehari, ia meluangkan minimal satu jam untuk membaca buku dan setiap bulan ia menargetkan harus ada buku yang selesai ia baca. Dari kegiatannya membaca tersebut Abdullah Syifa’ mengaku bisa mendapatkan pandangan baru. Ia juga bisa menambah wawasan dan meningkatkan pengembangan diri.

Selain dari hobinya membaca, Abdullah Syifa’ juga mengaku bahwa ia mendapatkan wawasan dan pengalaman baru melalui berbagai organisasi yang diikutinya. Banyaknya wawasan dan pengalaman yang didapat dalam berorganisasi, ia terapkan pada karir dan pekerjaan. Dari berorganisasi pria berkumis tipis ini juga mengaku bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai latar belakang yang dapat diambil pemikirannya sebagai bahan pembelajaran.

Kedepannya Abdullah Syifa’ ingin menantang dirinya untuk menuangkan pengalaman-pengalaman yang sudah ia lakukan utamanya pada dunia pendidikan dalam sebuah buku.

“Ini sekaligus menjadi bentuk refleksi saya terhadap apa yang sudah saya lakukan selama ini. Semoga semuanya dapat berjalan lancar,” tutup Abdullah Syifa’ usai menuturkan harapannya. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama