Sumber Pengantin merupakan sumber air yang ditampung menjadi sebuah pemandian. Menurut cerita rakyat yang berkembang menyebutkan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda sempat memanfaatkannya sebagai tempat peristirahaatan serta pemandian.

JOGOROTO, MSP – Jombang memiliki banyak lokasi wisata yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah, bahkan terkesan terbengkalai hingga rusak termakan usia. Hal itu melatarbelakangi sekelompok pemusik bersama beberapa penggerak kesenian asal Kota Santri bernamakan Terumbu Rupa mengadakan event di beberapa tempat tersebut untuk menarik antusias masyarakat agar lebih peduli dalam merawat lingkungannya.

Salah satunya di objek wisata Sumber Pengantin yang berada di Desa /Kecamatan Jogoroto. Sumber Pengantin sendiri merupakan sumber air yang ditampung menjadi sebuah pemandian. Menurut cerita rakyat yang berkembang menyebutkan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda sempat memanfaatkannya sebagai tempat peristirahaatan serta pemandian. Terbukti dari reruntuhan yang masih ada disana dari dinding kolam, sekat antara laki-laki dan perempuan, ditambah kamar ganti. Sayangnya hingga kini belum mendapat perhatian lebih, sehingga tampak tidak terawat, bahkan banyak dedaunan yang mengapung di permukaan air.

Kegiatan bertajuk Sumber Pengantin Art Fest ini diawali dengan membersihkan lingkungan sekitar kolam bersama pemuda karang taruna desa setempat, acara diramaikan oleh beberapa kelompok kesenian di Kota Santri. Seluruhnya bergantian menyumbangkan kemampuannya untuk meramaikan suasana. Praktis suasana petirtaan Sumber Pengantin yang biasanya tenang menjadi lebih hangat dengan keramaian kreativitas lintas seniman tersebut.

Anggota Komunitas Trumbu Rupa, Aji menjelaskan, “Acara dimeriahkan oleh band indi Besut’s, Ridho Sorak, Rusli Balada, Fai dan Ruwet, Tommy, serta Thepozuye. Tidak ketinggalan juga workshop dari Jombang Street Culture.”

Selama gelaran berlangsung, pengunjung tidak dipungut biaya apapun. Sebab tujuan utamanya adalah menjalin sinergi antara warga sekitar untuk menghidupkan kembali satu situs bersejarah. Terpenting juga meminimalisir ketakutan terhadap mitos tertentu, karena lokasi masih kental akan kemagisannya.



Menurut legenda, cikal bakal munculnya Sumber Pengantin sendiri berawal ketika ada sepasang pengantin tenggelam yang sedang mandi. Kejadian terjadi jauh sebelum Bangsa Belanda masuk ke Indonesia. Karena itu kemudian muncul kepercayaan bahwa sumber tersebut memiliki kekuatan magis.

“Banyak manfaat yang di dulang dari kegiatan di pemandian kebanggaan warga Jogoroto ini, terlihat tingginya antusias pengunjung terhadap event seperti ini memberikan berkah tersendiri bagi pelaku ekonomi yang ada di lokasi. Dibandingkan hari biasa, jumlah pengunjung naik drastis hingga 80 persen,” ungkap pedagang kaki lima asal Desa Menganto, Mojowarno, Suryono.

Kegiatan yang berlangsung pada (11/4) ini memang baru pertama kali diselenggarakan. Sehingga selama berlangsung pasti banyak kekurangan di dalamnya. Selanjutnya akan dievaluasi bersama-sama dan bisa dijadikan acuan di gelaran selanjutnya. Utamanya guna menggaet wisatawan di tempat wisata yang konon legendanya berawal dari tiba-tiba menghilangnya sepasang pengantin baru.

“Banyaknya manfaat yang dirasakan seluruh masyarakat, diharapkan acara seperti ini berjalan berkelanjutan. Tidak hanya sekali pelaksanaan saja,” ujar salah satu perwakilan karang taruna setempat, Ghofur.  fakhruddin
Lebih baru Lebih lama