Peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Jombang, Sultan Alta Alvaro Valencia meraih Medali Emas dan 1st Runner-Up pada acara Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) yang dilaksanakan di Bangkok.

JOMBANG, MSP – Kabupaten Jombang haruslah berbangga diri atas prestasi yang capai hingga tingkat internasional di bidang akademik Matematika. Dia adalah Sultan Alta Alvaro Valencia. Peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Jombang ini meraih Medali Emas dan 1st Runner-Up pada acara Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) yang dilaksanakan di Bangkok (22/2). Ia merupakan peserta tunggal yang mewakili Kabupaten Jombang dan mampu membuktikan bahwa kejuaraan matematika layak diraih sampai tingkat tertinggi.

Peserta didik yang juga tercatat sebagai anggota di Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Kabupaten Jombang sejak di kelas IV SD hingga kelas VIII SMP, tidak menyangka bisa berangkat berkompetisi. Bermula pupus harapannya untuk pergi mengikuti seleksi ke Thailand karena biaya pribadi dan cukup besar, ia pun sempat pesimis. Pembina memberikan motivasi serta dukungan penuh atas peluang prestasi dari kemampuan Alta, sang Ayah pun berusaha hingga mampu mengumpulkan biaya dan mewujudkan impian putranya agar bisa berangkat pada ajang internasional itu.

Kepala SMP Negeri 2 Jombang, Sri Hartatik, S.Pd., M.M. menjelaskan, ”Semua usaha ini sangat berkesinambungan antara dukungan sekolah terutama guru pembimbing matematika dan menyambut gembira atas prestasi Alta serta partisipasinya. Kolaborasi saling dukung antara orang tua dan anak juga sangat baik. Semoga bertahan dengan mampu berkembang lebih baik pada semua bidang.”

Sultan Alta Alvaro Valencia menceritakan, “Program tahunan ini dilaksanaan beberapa hari. Hari ­­pertama seleksi, setelah itu berkunjung ke tempat sejarah, pusat wisata modern berlanjut ke pusat perbelanjaan yang berada di Bangkok. Kemudian di hari terakhir pengumuman hasil seleksi serta penerimaan penghargaan. Saat seleksi kami mengerjakan 30 soal dengan terbagi atas lima kategori. tetapi pada kategori logika, saya kesulitan dalam menjawabnya. Pertanyaan yang diajukan sangat membuat binggung namun di akhir waktu pengerjaan saya mampu menyelesaikan tepat sesuai ketentuan durasi.”

Dirinya juga menambahkan soal yang diterimanya menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Inggris dan Indonesia. Selama proses bimbingan dan pembekalan tujuh hari oleh Pembina Jawa Timur selalu menggunakan Bahasa Inggris secara teori tidak merasakan kesulitan. Sebelumnya juga tidak mengikuti bimbingan secara khusus di luar sekolah tentang pendalaman Bahasa Inggris untuk pelajaran matematika. Diketahui bahwa penggunaan Bahasa Inggris dalam mata pelajaran matematika lebih sulit.

Impian yang ingin diraihnya sudah terbuka satu pintu yakni lolos masuk ke SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah tanpa menggunakan tes. Dirinya hanya mendaftar ulang dan melakukan tes kesehatan sebagai kelengkapan syarat pendaftaran peserta didik baru. Keseluruhan keperluan sejak pendaftaran hingga lulus gratis mulai dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), tempat tinggal asrama, seragam dan makan sehari tiga kali. Sebagai peserta didik yang mendapatkan beasiswa prestasi, harus menerima kebijakan yakni selalu stabil mendapat nilai minimal 85 untuk rata-rata di raport.

“Saya berharap dapat meneruskan minat pada matematika dengan belajar lebih giat, mengulas semua jenis soal kemudian dapatkan solusi terbaik disetiap pemahaman materi. Pantang menyerah, selalu hadir dalam setiap peluang, jika kalah dalam kompetisi tidak menjadi beban melainkan motivasi serta menikmati segala prosesnya. Keinginan kini meraih juara dan mendapat medali diajang olimpiade matematika jenjang SMA nanti,” tutup Alta. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama