TK Nurul Huda Sebani, Sumobito kerap mengajak anak didik ke peternakan warga dan berkeliling desa setempat untuk mengenalkan suatu benda.

SUMOBITO – Sejumlah lembaga TK umumnya memiliki perbedaan metode dalam menyampaikan pembelajaran, sebagian besar bergantung keadaan lingkungan sekitar. Keselarasan antara metode dengan keadaan lingkungan akan memberikan dukungan satu sama lain. Contohnya ketika pembelajaran sedang membahas tema seputar benda yang ada di kehidupan sehari-hari, maka anak didik tidak perlu pergi ke tempat lain dan mengeluarkan biaya tambahan. Cukup memanfaatkan kondisi lingkungan di sekitar TK.

Seperti yang tampak di TK Nurul Huda Sebani, Sumobito yang kerap mengajak anak didik ke peternakan warga dan berkeliling desa setempat untuk mengenalkan suatu benda. Pada pertemuan pertema, anak didik diberikan gambaran tentang tema serta dibangun imajinasinya atas suatu benda yang bakal dipelajari. Sementara di pertemuan kedua, langsung mengajak menuju tempat benda tersebut berada.

“Sisi lainnya, anak didik juga bisa lebih mengenali kondisi alam di sekitar tempat tinggalnya. Terlebih benda-benda tersebut mudah dijumpai di keseharian anak, sehingga mudah diingat dan diterapkan. Tentunya, guru dan orang tua tidak memerlukan waktu persiapan yang lama seperti ke lokasi wisata tertentu,” ujar Kepala TK Nurul Huda, Khulyatin Nadhifa, S.Pd.

Selain mengacu kepada keadaan alam sekitar, kegiatan keagamaan menjadi poin berikutnya yang ditekankan di lembaga ini. Sebab salah satu misi lembaga adalah mencetak penerus bangsa yang berakhlakul karimah, berbakti kepada orangtua, serta berguna bagi nusa bangsa. Oleh karena itu latihan salat berjamaah dan tartil Quran menjadi rutinitas tambahan secara bergantian dua hari sekali selepas jam belajar selesai. Tujuannya supaya nilai keagamaan tertanam sejak dini.






Khulyatin menambahkan, “Harapannya kelak setelah dewasa, anak-anak tumbuh menjadi saleh. Tetap mengingat norma agama yang diajarkan di lembaga ini.”

Sebagai bekal kreativitas anak didik, TK yang berada di tengah perkampungan ini pun memiliki ekstrakurikuler tari dan drumband setiap hari Sabtu. Dipilihnya kedua kegiatan tambahan itu karena hasil pendekatan maupun komunikasi bersama orang tua, banyak anak didik yang menyukai permainan alat musik dan menari.

Meski belum beruntung menjadi juara, tetapi anak didik mendapatkan pengalaman berharga. Guru pun selalu mengapresiasi perjuangan anak didik, minimal berani untuk tampil dihadapan masyarakat banyak sudah menjadi bekal melangkah dikesempatan berikutnya.

“Dari segi akademik juga demikian, TK Nurul Huda memiliki kebiasaan unik yang mungkin tidak ada di lembaga lain dengan memberikan penghargaan bagi juara kelas di setiap tahunnya. Ketika melihat temannya mendapatkan piala anak-anak akan semangat berlomba-lomba menjadi yang terbaik,” tutup operator TK Nurul Huda, Ifi Setyaningsih, S.Pd. fakhruddin

Index :

Nama Lembaga : TK Nurul Huda

Alamat : Ds. Sebani, Sumobito

Jumlah Anak Didik :

· TK A = 16 (jumlah bisa bertambah)

· TK B = 29

Jumlah Guru : 4 + Guru pembantu 1

Jumlah Gedung : 1 (2 Ruang Kelas + 1 Ruang guru dan Kepala TK)
Lebih baru Lebih lama