Apabila tidak segera beranjak dari zona nyaman, otomatis lembaga akan mengalami stagnasi. Sebagai penentu kemajuan lembaga, seharusnya terus bergerak dan berinovasi mengangkat nama baik sekolah. - Slamet, M.Pd.-

TEMBELANG – Komitmen beserta kemauan merupakan satu hal mendasar yang menjadi penentu bagi seseorang guna menggapai suatu tujuan tertentu, baik saat menempuh jenjang karir ataupun hubungan keluarga. Kata kuncinya adalah apabila seseorang ingin berhasil dalam segala bidang, maka harus memiliki komitmen serta kemauan tinggi di setiap aktivitasnya. Supaya ketika menghadapi kendala apapun, masih tetap bertahan dan sesegera mungkin bangkit untuk menyempurnakan kekurangan tersebut.

Serupa yang selama ini dipegang teguh oleh Kepala SDN Sentul II Tembelang, Slamet, M.Pd. Sebagai orang nomor satu di sekolah, laki-laki berusia 51 tahun itu memiliki ambisi sangat besar dalam memajukan kualitas lembaganya. Sekeras apapun usaha yang harus ditempuh demi menggapai tujuannya akan terus diupayakan semaksimal mungkin.

Laki-laki yang pernah menjabat sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) di daerah tempat tinggalnya ini menyatakan, “Semua kendala tentunya memiliki jalan keluar, salah satunya yakni melalui komunikasi. Oleh karenanya, selaku kepala sekolah harus aktif menjalin komunikasi bersama seluruh staf dan elemen lainnya. Supaya dapat diketahui kekurangan sekolah beserta apa kebutuhan yang belum dimiliki. Ketika komunikasi sudah berjalan secara baik, masalah serumit apapun akan terpecahkan.”

Demikian juga, imbuh Slamet, bagi semua kepala sekolah yang berkeinginan memajukan lembaga binaanya jangan sampai terlena pada zona nyaman di posisi itu. Apabila tidak segera beranjak dari zona nyaman, otomatis lembaga akan mengalami stagnasi. Sebagai penentu kemajuan lembaga, seharusnya terus bergerak dan berinovasi mengangkat nama baik sekolah.

Di lain sisi, Slamet sangat mencintai dunia jurnalistik. Selain karena tuntutan kenaikan pangkat golongan, juga memberikan nilai kebanggaan tersendiri bagi dirinya pribadi. Terlebih jika karyanya berhasil dimuat di suatu media.

“Walaupun menjadi sorang guru ataupun kepala sekolah sekali pun, kemampuan diri melahirkan sebuah karya harus terus diasah. Seperti kata pepatah, Guru Mulia Karena Karya. Sepadat apapun tugas utama, harus tetap menyempatkan sedikit waktu untuk berkarya. Apabila sudah ada kemauan, pasti diikuti kesempatannya pula,” jelas laki-laki yang pernah mengampu di SDN Munungkerep III Kabuh tersebut.

Pengertian itu selalu disampaikan kepada sesama guru dan kepala sekolah yang pernah dijumpai. Harapannya, semua pelaku dunia pendidikan mau bergerak melahirkan sebuah karya tulis dan jangan pernah berhenti belajar mengasah keahliannya dalam dunia jurnalistik. Sehingga pada akhirnya budaya literasi mampu menjangkau ke seluruh warga sekolah, tidak hanya di kalangan peserta didik saja.

Berkat segala upayanya dalam memajukan lembaga dan dunia pendidikan, di tahun 2017 lalu laki-laki yang telah dianugerahi tiga buah hati ini berhasil mendapatkan predikat kepala sekolah berprestasi di tingkat Kabupaten Jombang. Bahkan sebagai bukti ketekunannya dalam dunia jurnalistik, karyanya pun beberapa kali berhasil dimuat di media cetak. Salah satunya yaitu Majalah Suara Pendidikan.

“Semua keberhasilan akan terasa percuma jika tidak diimbangi dengan keharmonisan hubungan antar sesama rekan kerja, masyarakat, maupun keluarga. Penting bagi setiap orang untuk memulai memperbaiki hubungan tersebut, karena secara tidak langsung nantinya semua orang itu akan memberikan dampak bagi kehidupan seseorang,” papar Slamet.  fakhruddin
Lebih baru Lebih lama