Cerpen-cerpen tersebut menawarkan strategi naratif yang menarik, mengembangkan fantasi dan imajinasi pembaca antara masa sekarang dan masa depan.

Judul buku : Lelaki di Kota Gawai

Penulis : Kholis Kurnia Wati, dkk (Peserta didik MAN 3 Jombang)

Penerbit : Dream Litera Buana

Kota penerbit : Malang

Tahun terbit : 2018

Cetakan : Pertama, Mei 2018

Tebal buku : vi + 116 halaman

Berat buku : 300 gram

ISBN : 978-602-5518-30-0

Buku kumpulan cerpen Lelaki di Kota Gawai ini adalah karya dari peserta didik MAN 3 Jombang. Buku dengan ukuran 14 x 21 sentimeter ini merupakan kumpulan cerpen terbaik dan mendapatkan juara Komunitas Baca Arpelbuk MAN 3 Jombang. Beberapa pengarang tersebut antara lain: Kholis Kurnia Wati, Hafidzah Fatma Gardilla, Nadia Falasiva, Maslakhatul Ma’dhiroh, Aliyatul Izzah, Lubna Iasya, Atiqah Rachayna Laksita, Mitha Aprilia Mufadilah. Buku ini berisi 10 cerpen. Judul Lelaki di Kota Gawai dipilih dari cerpen karya Hafidzah Fatma Gardilla.

Tiga judul kumpulan cerpen pembuka dari buku ini adalah Barok dan Tiga Kitiran dari Langit, Lelaki di Kota Gawai dan Gadis dengan Seribu Lampu Diwajahnya menceritakan akan realitas kehidupan yang menyesakkan, terbelenggu dan kekacauan. Namun hal itu disiasati dengan melahirkan impian dan harapan yang digambarkan dengan momentum yang terjadi. Sebagai contoh kitiran (baling-baling) pembawa hujan emas, buku dan pengetahuan sebagai sosok penyelamat dari bencana.

Selanjutnya adalah cerpen berjudul Panggilan Sang Garuda. Kisah tersebut mengungkapkan tentang harapan datangnya generasi baru penegak keadilan yang mengulas tentang kehidupan di pesantren dengan cukup detail. Kemudian di bumbui dengan cerpen Para Penanya yang Selalu Gagal di Kedai Kopi menjadikan suasana lebih hidup dengan merajaut cerita detektif berlatar gastronomi atau tata boga berbumbu asmara.

Cerpen-cerpen tersebut menawarkan strategi naratif yang menarik, mengembangkan fantasi dan imajinasi pembaca antara masa sekarang dan masa depan. Selain itu cerita yang disuguhkan dapat memainkan perasaan sang pembaca sampai dibuat merinding. Seperti halnya kisah yang ditulis dalam judul-judul lainnya yang menceritakan tentang kisah manusia dan lingkungannya yang absurd dan membahas cinta dan nasionalisme.

Buku kumpulan cerpen ini adalah fiksi. Di dalamnya mengandung tema dan konflik yang berbeda-beda. Buku ini sesuai untuk dibaca usia remaja hingga dewasa.

Bahasanya mudah dipahami, tergolong ringan, dan dapat menyelesaikan membaca dalam waktu yang singkat. Serta tidak bosan untuk dibaca karena cerita yang disuguhkan unik dan dengan konflik yang berbeda-beda. Terdapat arti kata bahasa asing di bagian akhir cerita.

Banyak pesan moral yang bermanfaat seperti percintaan, perjuangan, kekeluargaan, impian, pesantren, dan lain lain. Oleh karena itu buku ini bisa menjadi rekomendasi bacaan bagi para remaja maupun orang dewasa. aditya eko
Lebih baru Lebih lama