Berbicara mengenai strategi belajar, bungsu enam bersaudara ini menghabiskan rata-rata lima jam untuk belajar dalam sehari. Waktu tersebut tidak khusus untuk matematika tetapi juga untuk mata pelajaran lain yang dipelajarinya di sekolah.

JOGOROTO –
Siapa bilang matematika itu sulit? Siapa bilang untuk bisa mengerjakan matematika itu harus menghafalkan semua rumus yang ada?

Bagi Juara I Olimpiade Matematika (OMEGA-5) tingkat SD/MI negeri dan swasta Se Kabupaten Jombang, Manggayu Dyah Hayuning Indria Hapsari matematika itu mudah. Dara yang akrab disapa Indri ini cukup yakin bisa menyelesaikan beragam jenis soal matematika meski dia tidak mengetahui pasti rumus mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.

"Mengerjakan matematika itu bisa dinalar atau di logika cara pengerjaannya. Jadi meski tidak tahu rumusnya tetap bisa mengerjakan," tutur Indri.

Dalam kompetisi yang diadakan Forum Musyawarah Guru dan Mata Pelajaran (FMGMP) Matematika SMP Kabupaten Jombang dalam rangka menjaring bibit-bibit baru untuk diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN), peserta didik asal MI Syafiiyah, Sukosari Jogoroto ini berhasil mengalahkan 167 peserta yang ada.

Indri mengatakan, “Tentunya senang dan juga tidak menyangka karena saat pengumuman finalis, nama saya disebutkan paling terakhir. Belum lagi saat mengerjakan, ada soal yang tidak maksimal mengerjakannya karena materinya belum dipelajari.”

Berbicara mengenai strategi belajar, bungsu enam bersaudara ini menghabiskan rata-rata lima jam untuk belajar dalam sehari. Waktu tersebut tidak khusus untuk matematika tetapi juga untuk mata pelajaran lain yang dipelajarinya di sekolah.

"Biasanya setelah maghrib sampai jam 22.30. Setelah mengerjakan tugas pelajaran sekolah baru belajar materi untuk matematikanya. Kalau bosan, diselingi menggambar kaligrafi," jelas Indri saat ditanya mengenai strategi belajarnya.

Selain belajar secara mandiri serta pembinaan bersama guru di sekolah Indri juga mengikuti bimbingan intensif di sebuah lembaga yang berfokus pada pembinaan olimpiade khususnya mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Hal ini bertujuan untuk semakin menambah sekaligus memantapkan materi sehubungan dengan matematika yang dikuasainya.

Sebelum menjadi yang terbaik dalam ajang OMEGA-5, beberapa prestasi berhasil ditorehkan oleh Indri. Diantaranya adalah meraih medali perak dalam ajang Limas Math and Sains Competion (LIMSO) tingkat provinsi tahun 2018 dan menjadi finalis pada Kompetisi Matematika Nalaria Realistik tingkat nasional di tahun yang sama.

Kecintaan Indri terhadap matematika pun ditunjukkannya tidak hanya sebatas dalam prestasi yang dia torehkan. Cita-cita yang ingin wujudkan di masa mendatang pun nyatanya tidak jauh-jauh juga dari mata pelajaran yang identik dengan hitung-menghitung.

"Kedepannya ingin jadi guru matematika," ujar dara kelahiran 17 Maret 2007 ini dengan malu-malu. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama