Namanya trancam. Makanan yang lumrah disajikan dalam menu sehari-hari di rumah. Berbahan dasar sayuran segar seperti kecambah, kacang panjang, daun kemangi, daun kenikir, mentimun, lamtoro, serta kubis yang dipotong ukuran sedang. Walaupun demikian rasanya sungguh berkarakter, lekat dan pekat di lidah. Hal itu karena kunci utamanya terletak pada bumbu trancamnya.
MEGALUH – Membicarakan tren makanan kini tampaknya banyak yang kembali ke jenis makanan tradisional. Selain sudah mulai sukar didapatkan, jenis makanan warisan leluhur ini cenderung lebih sehat. Lantaran bahan yang digunakan masih alami. Untuk itu saya akan mengajak pembaca bersantab kuliner khas Tangkis Kali Brantas.
Namanya trancam. Makanan yang lumrah disajikan dalam menu sehari-hari di rumah. Berbahan dasar sayuran segar seperti kecambah, kacang panjang, daun kemangi, daun kenikir, mentimun, lamtoro, serta kubis yang dipotong ukuran sedang. Walaupun demikian rasanya sungguh berkarakter, lekat dan pekat di lidah. Hal itu karena kunci utamanya terletak pada bumbu trancamnya.
Diketahui bila bumbu trancam ini merupakan kelapa parut yang telah dipadukan dengan pelbagai macam rempah-rempah. Alhasil kolaborasi perpaduan rasa manis, asin, dan pedas bercampur menciptakan sensasi baru.
Cara penyajian makanan asli Jawa Tengah ini pun tidak jauh beda dengan trancam pada umumnya. Potongan sayur segar dicampur dengan kelapa parut hingga merata keseluruhan. Barulah sepiring nasi hangat disiapkan, selanjutnya ditaburlah trancam di atas
Sekali mengunyah seolah sukar rasanya menghentikan. Rempah-rempah yang kuat seakan mengikat keinginan berhenti melahap. Apalagi lauk pauk yang disediakan pun sangat bervariasi, jadi pembeli bisa memilih sesuka hati. Baik lauk yang digoreng, dikukus, hingga dibakar pun ada. Lengkap dengan bumbu yang menggoda aroma indra penciuman.
Dijamin meski baru pertama kali berkuncung tidak akan kecewa. Meski warung yang berukuran tiada lebih 4 x 3 meter ini, tapi sensasi lain timbul dengan hamparan padangan di seputar Sungai Brantas. Tetapi harus berlapang kesabaran juga sebab antriannya bisa hingga di luar warung.
Wajar saja antriannya hingga mengular begitu, warung beranama Warung Semok Dekat Kali selain rasa trancam yang selalu dikenang porsinya pun tidak wajar alias cukup banyak. Selain itu saya hanya memesan seporsi nasi trancam dengan empal dua iris cukup dibandrol 10.000 rupiah.
Bagaimana ingin mencoba? Warung ini bukanya mulai pukul 15.30 WIB sampai dengan 04.30 WIB, jadi pas bila ingin melewatkan waktu bersama keluarga sambil kongkow di tepi Sungai Brantas. Selamat makan! ■ chicilia risca