“Keberadaan sebuah rumah duka ataupun persemayaman jenazah Margo Langgeng ini bertujuan untuk memfasilitasi keluarga keturunan Tionghoa yang merasa kerepotan dalam menjalani setiap prosesinya. Setelah memutuskan menggunakan jasa rumah persemayaman, keluarga tidak perlu khawatir mengenai pelayanannya. Karena tim terdiri dari beberapa orang yang telah mengabdikan dirinya untuk membantu sesama.” -Chandra Iwanto-

JOMBANG – Takdir seseorang selama menjalani kehidupan di bumi sudah ditentukan sang pencipta. Mulai dari rezeki, kesehatan, jodoh hingga saat ajal tiba, semua telah menjadi ketentuan yang tidak akan diketahui siapapun.

Laiknya roda yang terus berputar, seluruh insan di bumi pasti pernah merasakan fase-fase tersebut. Oleh karena itu selama diberikan kesempatan melalui masa-masa itu hendaknya selalu berbuat baik terhadap sesama. Salah satunya yakni tolong-menolong dan saling menghormati antar umat manusia.

“Tidak hanya terhadap sesama mahluk hidup semata, kepada seseorang yang telah meninggalkan dunia ini juga sama. Sudah sewajarnya sebagai bentuk penghormatan terakhir diperlakukan sebaik mungkin sesuai kepercayaan maupun adat istiadat setempat,” ulas Ketua Perkumpulan Kematian Margo Langgeng, Jombang, Chandra Iwanto.

Seperti halnya keberadaan sebuah rumah duka ataupun persemayaman jenazah Margo Langgeng ini, tambah Chandra, bertujuan untuk memfasilitasi keluarga keturunan Tionghoa yang merasa kerepotan dalam menjalani setiap prosesinya. Setelah memutuskan menggunakan jasa rumah persemayaman, keluarga tidak perlu khawatir mengenai pelayanannya. Karena tim terdiri dari beberapa orang yang telah mengabdikan dirinya untuk membantu sesama.

Selama melaksanakan tugasnya, seluruh anggota tim akan memperlakukan jenazah selayaknya keluarga sendiri. Mulai dari menyiapkan peti mati, memandikan, merias, memasukkan kedalam peti, sampai menunggui jenazah selama 24 jam nonstop beberapa hari sebelum dimakamkan. Terlebih, kurun waktu dalam menunggui jenazah sebelum dimakamkan berlangsung tidak menentu, karena harus menunggu perhitungan beserta penentuan hari baik dari pihak keluarga. Akibatnya otomatis, perkiraan waktunya juga cukup lama dan tidak semua keluarga mengkehendaki untuk mengkremasi jenazah.

Perlu diketahui pula bahwa semua proses tidak harus dilaksanakan di gedung persemayaman, melainkan keluarga dapat meminta jasa tim untuk datang ke rumah secara langsung. Selain lebih praktis, juga semakin meminimalisir pengeluaran biaya operasional.

Laki-laki berkacamata ini menambahkan, “Tantangan terberat yang pernah dialami bersama tim adalah ketika mendapatkan jenazah korban kecelakaan. Bagaimanapun kondisinya harus tetap dirawat dan dirias sedemikian rupa bak seseorang hendak bersiap pergi rapat atau menghadiri acara resmi. Walaupun terasa cukup berat, tetapi perasaan tulus demi menolong sesama seakan-akan mampu menghilangkan semua perasaan-perasaan tersebut.” fakhruddin
Lebih baru Lebih lama