“Seleksi tahun 2019 ini terdapat perubahan mekanisme prosesnya. Perbedaannya terletak pada penambahan peserta seleksi pamong belajar dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan juga penilik.” - Drs. Didik Pambudi Utomo -

JOMBANG – Suatu ajang perlombaan di bidang akademik tidak hanya diperuntukkan kepada peserta didik semata. Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan pun perlu diberikan apresiasi khusus atas kompetensinya. Oleh sebab itu, setiap tahunnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang rutin menyelenggarakan seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) berprestasi secara berjenjang. Mulai dari tingkat kabupaten hingga jenjang berikutnya.

Selain itu dapat menghidupkan iklim berkompetisi antar guru demi memperoleh kualitas pendidikan secara maksimal. Terciptanya persaingan antar pendidik, akan menambah semangat untuk terus memaksimalkan usahanya dalam melahirkan generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

“SDM yang unggul hanya dapat dihasilkan melalui pendidikan berkualitas. Sedangkan, kunci dari pendidikan berkualitas adalah guru. Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk berinvestasi menyiapkan guru profesional yang mampu mendidik generasi muda menuju masa depan Jombang lebih baik,” ungkap Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Kabupaten Jombang, Drs. Didik Pambudi Utomo.

Didik Pambudi Utomo juga menambahkan, seleksi tahun 2019 ini terdapat perubahan mekanisme prosesnya. Perbedaannya terletak pada penambahan peserta seleksi pamong belajar dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan juga penilik. Sehingga nama yang digunakan sekarang ialah PTK Berprestasi.

“Perbedaan mendasar selanjutnya, jika seleksi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah selalu diawali dengan tes tulis pada setiap kecamatan, kemudian diambil lima besar berdasarkan perolehan nilai tertinggi dan masuk tahap berikutnya dengan mengikuti seleksi portofolio, presentasi dan wawancara. Sedangkan seleksi pamong belajar dan penilik melalui pengumpulan hasil kerja nyata kepada pihak panitia. Selanjutnya, presentasi, dan wawancara yang dilakukan pada Kamis (4 s.d 5/4). Jika lolos akan secara langsung diambil yang terbaik dan dibina lebih lanjut dipersiapkan mengikuti ajang seleksi tingkat provinsi,” terang Laki-laki berkumis tipis itu.

Pelaksanaan di tahun ini terkesan diburu waktu, karena adanya kebijakan Pemerintah yang melaksanakan seleksi ditahun 2019 begitu mendadak. Pasalnya, persiapan seluruh peserta seharusnya dimulai sejak satu tahun lalu. Menjelang pelaksanaan, hanya melakukan pemantapan materi didampingi oleh tenaga ahli sebagai mentor.

Pada mulanya pelaksanaan seleksi pamong belajar dan penilik murni dilakukan dengan sistem penunjukkan tanpa adanya seleksi seperti saat ini. Walaupun waktu semakin mendesak, namun Jombang berani menjawab tantangan tersebut dengan mengirimkan satu perwakilan dari hasil seleksi di tingkat kabupaten.

Didik Pambudi Utomo menerangkan, “Mengenai pengumpulan berkas harus segera dikirim dan dikumpulkan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur paling lambat Rabu (1/5). Sehingga Disdikbud Kabupaten Jombang seharusnya mengirimkan hasil seleksi sebelum waktu batas yang ditentukan.”

“Juri dipilih dari pamong belajar dan penilik senior berprestasi dalam ajang seleksi serupa di tingkat nasional. Ditinjau di segi pengalaman sudah sangat mumpuni dalam mempersiapkan delegasi Jombang. Secara optimis, Kabupaten Jombang sudah siap dan mantab melangkah ke tingkat provinsi,” harap Pria yang sering dipanggil Didik tersebut.

Bagi peserta yang lolos hingga tahap akhir, akan mendapatkan kesempatan menghadiri Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardikns) di Alun-Alun Jombang yang dipimpin Bupati pada Kamis (2/5). Bahkan hadiah diberikan langsung oleh Bupati Jombang.

Sedikit kilas balik prestasi yang diperoleh Kabupaten Jombang untuk tahun 2015 dan 2018. Di tahun 2015 pernah meraih Juara I Provinsi Jenjang Pengawas dan Juara II Nasional Jenjang Pengawas. Sedangkan di tahun 2018 Juara II Provinsi Jenjang Pengawas. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama