Abib Bachtiyar bercerita jika pohon randu yang terletak satu-satunya di Makam Seraden dekat dengan Sungai Brantas ini merupakan pohon yang tumbuh dari bekas tumbangnya pohon kapuk randu tertua. Selain karena usia pohon kapuk randu yang sudah ratusan tahun, pohon ini juga menjadi lambang sejarah desa.

KUDU – Desa Randuwatang merupakan desa yang tenang di Utara Sungai Brantas. Selain karena berada di pinggiran Kota Jombang, Desa ini terletak paling ujung atau berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Sekilas mendengar namanya memang unik, seperti tersusun atas dua kata yakni randu dan watang.

Benar. Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Randuwatang, Abib Bachtiyar bahwa nama desa yang dipimpinnya merupakan gabungan kata randu dan watang. Randu merupakan pohong menghasil kapuk atau kapas. Sementara watang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan pohon kayu yang dibentuk memanjang dengan lebar seperti batang (Jawa: Gantar).

“Dahulu berdasarkan cerita leluhur buyut yang juga merupakan kepala desa menjelaskan, jika wilayah Desa Randuwatang ini subur dengan tanaman pohon kapuk randu. Hingga setiap rumah memiliki tanaman tersebut. Kemudian, masyarakat memanfaatkan buah kapuk randu muda untuk di jadikan bahan isi dari bantal, guling, dan kasur dengan terlebih dahulu dijemur kering. Bentuk pohon yang tinggi, membuat masyarakat ketika mengambilnya harus menggunakan gantar atau yang disebut watang,” ungkap bapak satu anak ini.


Abib Bachtiyar bercerita jika pohon randu yang terletak satu-satunya di Makam Seraden dekat dengan Sungai Brantas ini merupakan pohon yang tumbuh dari bekas tumbangnya pohon kapuk randu tertua. Selain karena usia pohon kapuk randu yang sudah ratusan tahun, pohon ini juga menjadi lambang sejarah desa. Pohon yang berdiameter empat meter ini, saat itu memiliki tinggi hingga 70 meter dan mampu terlihat hingga di beberapa desa sekitarnya.

Pohon randu merupakan salah satu jenis pohon meranggas yang mampu tumbuh di daerah tropis, tepatnya di dataran rendah pada ketinggian di bawah 500 meter. Pohon dengan akar serabut yang besar dan kuat ini, jika semakin tumbuh ke atas batangnya semakin mengecil dan bercabang banyak. Batang dengan tekstur keras dan kasar memiliki warna hijau seperti lumut dan dipernuhi oleh duri yang tajam berwarna coklat. Semakin besar batangnya, maka semakin besar pula duri yang mengelilingi batang. Cabang batang yang begitu banyak, membuat daunnya menjadi rindang. Daun pohon yang berwarna hijau dan bentuknya menjari seperti daun singkong.

Berdasarkan ulasan anak keempat dari delapan bersaudara ini, “Bahwa pemberian nama desa tersebut diberikan oleh leluhurnya Suroyudo yang berasal dari Ponorogo yang kala itu pada masa penjajahan Belanda melakukan napak tilas dan singgah di Desa Randuwatang. Selanjutnya memutuskan untuk singgah serta menikah hingga memiliki keturunan yang kini tersebar di Kecamatan Kudu.”

Kini pada masa kepemimpinannya berharap selalu terjaga segala peninggalan leluhur dan cerita sejarah desa. Serta tetap guyup dalam segala adat kebudayaan yang saat ini sudah terjalin baik. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama