Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Drs. Moh. Iskak, M.Si mengatakan, “Secara umum, USBN di SD berjalan lancar, aman, dan terkendali. Peserta didik terpantau bisa mengerjakan soal dengan cukup baik. Try out yang sempat dilaksanakan cukup membantu persiapan peserta didik.”

JOMBANG – Pelaksanaan ujian kelulusan yang diperuntukkan bagi peserta didik kelas akhir (kelas VI SD dan IX SMP) telah menjadi sebuah agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Meski setiap tahun melaksanakan kegiatan serupa, namun perbaikan dari evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya tentu menjadi perhatian tersendiri.

Pada Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) SD/MI tahun 2018 lalu, adanya soal uraian dan soal dengan standar HOTS (Higher Order Thinking Skill) menjadi dua hal yang menjadi catatan untuk diperhatikan agar dalam pelaksanaan USBN di tahun berikutnya tidak kembali menjadi sebuah kendala. Sehingga dalam persiapannya, untuk menghadapi USBN SD/MI 2019 peserta didik sudah dilatih dengan kondisi soal yang serupa.

Tahun 2019, USBN SD/MI dilaksanakan pada (22-24/4) dengan diikuti oleh sebanyak 12.606 orang peserta didik SD dan 8.140 orang peserta didik MI. 543 lembaga SD melakukan USBN dengan metode USBN Berbasis Kertas dan Pensil (USBN-KP) serta 1 lembaga dengan metode USBN Berbasis Komputer (USBN-BK). Sementara dari MI sebanyak 98 melaksanakan USBN-KP dan 168 lembaga USBN-BK.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Drs. Moh. Iskak, M.Si mengatakan, “Secara umum, USBN di SD berjalan lancar, aman, dan terkendali. Peserta didik terpantau bisa mengerjakan soal dengan cukup baik. Try out yang sempat dilaksanakan cukup membantu persiapan peserta didik.”

Moh. Iskak menambahkan, selain persiapan secara materi try out juga membantu peserta didik dalam persiapan secara teknis dalam mengerjakan USBN. Teknis untuk mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang digunakan sebagai media untuk membubuhkan jawaban dari soal harus turut diperhatikan oleh peserta didik. Kesalahan pengisian dapat berdampak dengan tidak terbacanya hasil pengerjaan peserta didik yang mana hal tersebut dapat merugikan mereka.

“Setelah tiga hari USBN digelar, tahap selanjutnya merupakan pemindaian (scanning) LJK peserta didik. LJK yang dipindai hanya untuk soal berbentuk pilihan ganda sementara untuk soal uraian, diserahkan pada Wilayah Kerja (Wilker) untuk membetuk tim pengoreksi dari perwakilan guru di tiap-tiap kecamatan untuk mengoreksi. Baru setelahnya, hasil pengoreksian diserahkan pada Disdikbud Kabupaten Jombang untuk dijadikan satu dengan hasil pemindaian jawaban soal pilihan ganda kemudian dikirimkan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk dilakukan pengolahan nilai,” lanjut Moh. Iskak menjelaskan.

Direncakan nilai USBN SD/MI akan diumumkan paling lambat sebelum 10 Juni 2019. Meski hasil USBN tidak akan mempengaruhi atau menentukan kelulusan seorang peserta didik dari, namun diharapkan nilai hasil USBN yang didapat peserta didik tetap maksimal. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama