Ketika pertama kali mendengar sate kuda, salah satu olahan makanan dari hewan yang identik digunakan sebagai alat transportasi ini yang terbayang dalam benak adalah bagaimana rasanya? Sempat terbersit sedikit ketidaknyamanan membayangkan memakan daging dari hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi.

PERAK – Memasak atau mengonsumsi daging ayam, kambing, atau sapi tentu sudah menjadi hal yang lumrah. Akan terdengar tidak biasa jika kita mengonsumsi olahan makanan yang terbuat dari bahan yang jarang digunakan, misalnya saja daging kuda.

Ketika pertama kali mendengar sate kuda, salah satu olahan makanan dari hewan yang identik digunakan sebagai alat transportasi ini yang terbayang dalam benak adalah bagaimana rasanya? Sempat terbersit sedikit ketidaknyamanan membayangkan memakan daging dari hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi.

Namun ketika akhirnya sate kuda tersaji di depan mata, mencium aroma daging yang baru saja usai dibakar rasa khawatir yang sempat dirasakan perlahan berkurang. Hal ini karena sate kuda tidak mengeluarkan bau yang aneh atau bahkan menyengat. Baunya seperti layaknya sate dari daging ayam atau sapi. Visualnya pun juga tidak mencolok berbeda dengan sate yang lain.




Perbedaan akhirnya ditemukan pada gigitan pertama sate. Tekstur daging kuda lebih padat sehingga sedikit lebih alot ketika digigit dan dikunyah jika dibandingkan dengan daging sapi, kambing, atau bahkan ayam. Perlu sedikit usaha untuk bisa melembutkan daging kuda yang ada di dalam mulut agar tidak menyangkut di tenggorokan ketika hendak ditelan. Meski begitu, tidak perlu khawatir tidak bisa menikmati legitnya sate kuda karena pada beberapa bagian juga terdapat daging yang lembut dan mudah dikunyah. 

Selain teksturnya lebih padat jika dibandingkan daging sapi, Kandungan otot dan serat daging kuda juga lebih besar. Dagingnya berwarna merah terang dan mengandung lebih sedikit lemak sehingga membuat rasa dagingnya menjadi lebih terasa. Karena memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit, saat sate sudah mulai dingin tidak terjadi perubahan rasa yang biasanya diakibatkan karena penggumpalan lapisan lemak.

Membicarakan sate, tentu tidak bisa lepas dari bumbu yang melengkapinya. Berbahan utama kacang tanah dilengkapi dengan bawang merah dan putih, kemiri, serta cabai merah bumbu sate ini akan semakin membuat gurih daging ketika dilahap. Agar semakin menambah sedap, saat bumbu diolah dapat ditambahkan sedikit merica juga kecap manis. Saat penyajian, irisan bawang merah mentah akan turut menemani bumbu kacang dan daging sate untuk memberikan pilihan kepada penikmat apakah ingin menyelipkan sensasi segar ketika menyantap daging sate beserta bumbunya.

Dilansir dari berbagai sumber, sate kuda dipercaya dapat mengobati sesak napas (asma), alergi kulit, mencegah diabetes, hingga menambah stamina khususnya bagi kaum adam.

Apakah anda tertarik untuk mencoba merasakan sate kuda? Jika iya, anda bisa datang ke Rumah Makan Mayar di Jalan Raya Ngemplak No. 200 Perak Jombang. Disana anda bisa mendapatkan satu porsi (sepuluh tusuk) sate kuda dengan harga 30 ribu rupiah. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama