Korwilker Kecamatan Tembelang Retno Etty L, S.Pd., M.MPd., menjelaskan akan bahaya menggunakan gedget jika tidak diawasi oleh guru atau orangtua. Pasalnya belakangan ini, penggunaan gadget tidak saja menjadi dominasi orang dewasa. Smartphone, tablet, notebook dan aneka gadget lainnya juga sudah jamak digunakan anak-anak kita di era modern ini.

TEMBELANG – Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Tembelang menggelar Konferensi Kecamatan di Rumah Makan Yusro (9/4). Konferensi yang dibuka oleh Koordinator Wilayah Kerja (Korwilker) Kecamatan Tembalang ini diikuti oleh seluruh anggota IGTKI PGRI Se Kecamatan Tembelang, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang dan Pengawas TK/PAUD Kecamatan.

Dalam sambutannya, Korwilker Kecamatan Tembelang Retno Etty L, S.Pd., M.MPd., menjelaskan akan bahaya menggunakan gedget jika tidak diawasi oleh guru atau orangtua. Pasalnya belakangan ini, penggunaan gadget tidak saja menjadi dominasi orang dewasa. Smartphone, tablet, notebook dan aneka gadget lainnya juga sudah jamak digunakan anak-anak kita di era modern ini.

Anak-anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu, tentunya sangat senang ketika diberi kesempatan bermain-main dengan gadget dan beberapa aplikasi yang ada di dalamnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi, anak-anak sekarang ini rasanya jauh lebih ‘sadar teknologi’ dibanding generasi-generasi di belakangnya.

“Gawai atau gadget memiliki dampak yang dapat menyebabkan kecanduan, terutama bila anak terbiasa bermain dengan gadget. Anak akan terus-menerus menggunakan gadget dan perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat. Anak yang sudah mulai kecanduan akan terbiasa mendapatkan kesenangan dengan pola satu arah. Mereka lebih suka bermain sendiri menggunakan gawai ketimbang bermain bersama teman-temannya,” ujar Retno Etty L.

Selain perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat, kesenangan yang didapat dari kecanduan gadget juga dapat membuat anak-anak menghindar dari tanggung jawab dan tugas. Namun tidak hanya anak didik saja yang kecanduan gadget, banyak orangtua yang juga asik dengan benda kecil yang dapat berselancar ke dunia luar ini, tanpa memperdulikan anaknya.

“Oleh karenanya jika ingin anaknya tidak main gedget berarti orangtua dan guru juga memberikan contoh kepada anaknya. Boleh memakainya asal ada waktu tersendiri dan tidak digunakan secara bebas. Orangtua harus selalu memantau apa yang ada di dalam gedget tersebut, jangan sampai kecolongan dengan situs-situs yang berbau negatif,” tegas Retno Etty L.

Lebih lanjut dirinya menekankan agar seluruh komponen masyarakat terutama kalangan guru dan tenaga pendidik dapat mengembangkan pendidikan. Karena pendidikan dimulai dari anak usia dini. Jika salah mengasuhnya maka akan berakibat buruk bagi anak bangsa kelak. Selain itu pendidikan karakter sejak dini pun harus ditekankan. IGTKI PGRI Kecamatan Tembelang juga akan menyelenggarakan Istigotsah bersama dengan anak didiknya setiap satu bulan sekali.

Ketua IGTKI PGRI Kecamatan Tembelang, Umi Hanik Muchasanah, S.Pd.I mengatakan “Dasar pendidikan kita setelah keluarga adalah pendidikan formal. Harapan kita hari ini bertumpu pada pendidikan. Kalau bicara pendidikan yang pertama adalah Taman Kanak-kanak. Sekiranya konferensi ini bisa melahirkan rekomendasi kepada Pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan.”

Menanggapi acara Konferensi Kecamatan, Umi Hanik M. Menjelaskan bahwa Konferensi kecamatan ini merupakan amanah organisasi lima tahunan. Ini merupakan arena untuk mempertanggungjawabkan kegiatan IGTKI-PGRI Kecamatan Tembelang periode 2012-2017 dan memilih pengurus baru untuk periode berikutnya. Kegiatan tersebut juga merupakan silaturahmi keluarga besar pendidikan se-Kecamatan Tembelang terutama guru TK dan PAUD. Sekaligus ajang belajar bersama dengan berorganisasi.

“Saya berharap dengan Konferensi Kecamatan ini mampu melahirkan pengurus IGTKI PGRI yang solid, agar mampu membuat program-program yang bermanfaat bagi pendidikan TK dan PAUD di Kecamatan Tembelang,” Tutup Umi Hanik M. aditya eko
Lebih baru Lebih lama