“Tujuan awalnya bukan sekedar melahirkan sebuah inovasi pendidikan. Namun lebih meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di lembaga yang dipimpinnya.” - Rudhi Atmoko -

KESAMBEN – Dahulu kesan yang ditangkap tentang perpustakaan sekolah hanyalah tempat untuk mengerjakan tugas dengan koleksi buku usang yang ditata rapi dalam rak, kini seakan terhapus dengan inovasi yang dilahirkan oleh SMP Negeri 2 Kesamben. Sekolah yang berada di wilayah Utara Jombang ini mengkolaborasi perkembangan teknologi dengan perpustakaan sekolah. Hasilnya selain pelayanan yang lebih modern karena berbasis digitalisasi, perbendaharaan bukunya pun kian bervariasi.

Hybrid Library adalah namanya. Menurut Kepala SMP Negeri 2 Kesamben, Rudhi Atmoko tujuan awalnya bukan sekedar melahirkan sebuah inovasi pendidikan. Namun lebih meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di lembaga yang dipimpinnya. Semua ini terealisasi atas jalinan kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang.

“Tim ahli jurusan perspustakaan menawarkan sebuah konsep perpustakaan termutakhir. Selain mensiapkan infrasturukturnya, pihaknya juga berkenan secara rutin hadir ke sekolah,” terang Rudhi.


Baca Juga : Festival Wedang Kopi Mengangkat dan Mengedukasi Bisnis Kopi Daerah

Berbekal fasilitas perpustakaan digital ini, peserta didik tidak perlu mengisi data pengunjung secara manual. Cukup membawa dan meletakkan kartu perpustakaan khusus yang telah disediakan guru di atas mesin pemindai, secara otomatis semua data diri peserta didik sudah masuk di database perpustakaan. Sedangkan bagi guru cukup menggunakan e-KTP.



Laki-laki yang berkediaman di Kecamatan Diwek ini menjelaskan, “Tidak hanya kemudahan itu saja. Bagi peserta didik yang bosan membaca buku cetak, pustakawan sekolah juga menyediakan buku elektronik yang dapat diakses di masing-masing telepon pintar pengunjung. Berbekal aplikasi pemindai yang didapatkan secara gratis pada fitur masing-masing gawai, sudah dapat digunakan mengakses buku atau video pembelajaran melalui pemindaian kode buku.”

Setiap buku dan video memiliki kode yang dibuat secara langsung oleh putakawan sekolah. Di sisi lain, demi menarik minat peserta didik supaya lebih antusias datang ke perpustakaan, petugas juga mendesain tampilan di sebuah banner seukuran ruangan dengan gambar buku, serta sampul video disertai kode untuk di pindai.

Salah satu petugas perpustakaan SMP Negeri 2 Kesamben, Mohammad Yunus mengatakan, “Berkat kehadiran inovasi baru, semula perpustakaan yang tidak terjamah kini berubah 360 derajat. Bahkan mendapatkan apresiasi dari Bupati Jombang, karena menjadi satu-satunya sekolah di Kota Santri yang memiliki inovasi sangat bagus.” fakhruddin
Lebih baru Lebih lama