Bagi Rudy Priyo Utomo, S.Pd., M.Pd kegiatan yang menjadi selingan di tengah padatnya tugas menjadi seorang kepala sekolah adalah berkebun. Aneka ragam bunga dan tanaman ditanamnya bersama sang istri di halaman depan rumah.

JOGOROTO – Kesibukan kerja seringkali membuat seseorang merasa penat dan lelah. Bahkan jika sudah dalam tahap serius dapat berubah menjadi jenuh hingga stres. Untuk itu, perlu kegiatan penyeimbang agar semangat bekerja tetap terjaga.

Bagi Rudy Priyo Utomo, S.Pd., M.Pd kegiatan yang menjadi selingan di tengah padatnya tugas menjadi seorang kepala sekolah adalah berkebun. Aneka ragam bunga dan tanaman ditanamnya bersama sang istri di halaman depan rumah.

“Awal yang suka berkebun dan tanam-tanam bunga itu istri. Dia sangat senang dan bersemangat ketika menanam, namun saat perawatannya kadang sehari dua hari kemudian lupa untuk menyiraminya sehingga beberapa mulai terlihat mengering. Daripada sia-sia akhirnya saya yang menggantikan untuk menyiraminya,” ujar Rudy Priyo Utomo sambil tergelak mengawali perbincangan.

Baca Juga : 
Pembagian Surat Keputusan Penempatan Unit Kerja Sembilan Guru Tak Kebagian

Meski terkesan menggantikan tugas sang istri dalam perawatan tumbuhan, namun pria 51 tahun itu mengaku senang-senang saja karena pada dasarnya dia juga menyukai suasana hijau dan teduh yang dihasilkan dari tanaman yang terawat. Uniknya, kendati hampir setiap hari turun tangan untuk menyiram dan merawat bunga dan tanaman yang tumbuh di halaman rumahnya, Rudy Priyo Utomo sama sekali tidak memahami nama-nama atau jenis tumbuhan serta bunga yang ditanam.

“Kembali lagi itu istri yang memilih. Saya tidak mengerti sama sekali. Jadi kalau ada tumbuhan yang akan mati, butuh peremajaan hingga mengganti dengan membeli tumbuhan baru saya lapor istri. Tetapi istri juga kadang saat memilih bunga yang ditanam juga sesuai dengan selera. Misal saat jalan-jalan kemudian melihat bunga yang warna atau bentuknya sekiranya cocok untuk ditanam di halaman depan rumah, maka bunga itu yang akan dicari untuk dibeli,” ujar Rudy Priyo Utomo.




Bapak dua putra ini pun mengaku, dengan memiliki lingkungan yang tertata rapi, teduh dan asri terbukti sangat membantu relaksasi pikirannya. Berbagai ide baru untuk pengembangan diri dan lingkungan bisa muncul dengan sendirinya. Meski juga harus diakui bahwa ide-ide yang tercipta juga harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki, khususnya yang diperuntukkan untuk program sekolah.

Seperti idenya menciptakan jogging track (lintasan atletik) untuk peserta didik SMP Negeri 2 Peterongan yang membawanya menjadi juara pertama pada Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Kabupaten Tahun 2019. Ide itu muncul dari terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia demi memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didik.

“Jika di tingkat kecamatan, anak-anak ini sangat mendominasi. Akan tetapi ketika maju ke kabupaten tidak ada yang lolos. Setelah di evaluasi ternyata mereka membutuhkan sarana dan prasarana yang menunjang. Terbukti setelah adanya jogging track yang selesai dibangun tahun 2018, prestasi yang didapatkan peserta didik SMP Negeri 2 Peterongan bisa melejit. Dari yang sebelumnya tidak bisa meraih medali apapun, bisa berhasil menggondol dua puluh tujuh medali dari tiga event yang berbeda,” jelas Rudy Priyo Utomo.

Memegang prinsip bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, Rudy Priyo Utomo berharap bisa selalu memberikan sumbangsih terbaik di setiap tempatnya bertugas. Jika di tempat sebelumnya dirinya berhasil berprestasi, maka di tempatnya saat ini bertugas yakni di SMP Negeri 1 Jogoroto anak kedua dari enam bersaudara ini pun juga berkeinginan untuk memberikan hal yang serupa sesuai dengan potensi yang dimiliki.

“Tugasnya jelas berat, namun kembali lagi harus dijalani dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Tidak perlu ambisius atau bahkan hingga mencari-cari perhatian dari pihak lain. Kita sendiri yang harus bekerja dan membuktikan,” tutup Rudy Priyo Utomo. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama