Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan apalagi jika dilakukan secara bersama-sama. Selain sebagai bentuk olahraga, bersepeda juga bisa sekaligus digunakan sebagai sarana rekreasi, relaksasi dari segala kepenatan pekerjaan.

JOMBANG – Memiliki kesamaan hobi dengan keluarga atau orang-orang terdekat tentu akan menjadi sebuah kesenangan dan semangat tersendiri. Karena dengan memiliki minat dalam hobi yang sama, kesempatan untuk melakukan kegiatan bersama pun akan lebih mudah.

Hal tersebutlah yang melatarbelakangi hadirnya kelompok bersepeda bernama Mama Gowes. Beranggotakan tujuh orang ibu-ibu muda, kelompok bersepeda ini lahir dari ajakan Tita Lucida kepada dua saudarinya untuk ikut bersepeda bersamanya.

Sebelum meracuni dua saudarinya dan akhirnya membentuk Mamah Gowes, ibu satu putra ini sudah sejak 2013 ‘dipaksa’ jatuh cinta pada gowes. Sang suami yang juga penghobi sepeda, membelikan Tita Lucida sepeda. Harapannya agar mereka bisa bersepeda bersama. Namun suatu ketika sang suami kemudian justru menjual sepeda miliknya tanpa turut menjual sepeda milik perempuan yang akrab disapa Tita itu. Karena tidak ada teman untuk gowes, sepeda milik Tita Lucida pun akhirnya menganggur dan jarang digunakan.


Baca Juga : Meracik PPDB yang Mujarab

“Melihat sepeda yang menganggur itu, ayah kadang-kadang jadi menyindir. “Buat apa punya sepeda kalau tidak pernah dipakai.” Dari situ akhirnya pelan-pelan sepedahan lagi sambil mengajak saudara-saudara, mama, dan beberapa teman yang lain,” urai Tita Lucida.

Salah satu korban ajakan menggowes Tita Lucida adalah sang kakak, Nadia Agripinna yang semula menganggap sebelah mata kegiatan bersepeda. Namun ajakan sang adik yang begitu resisten serta semangat dari sang ayah yang selalu mengingatkan pada anak-anaknya untuk menyempatkan berolah raga minimal satu minggu sekali membuat perempuan yang akrab dipanggil Nadia ini luluh juga.

“Setelah rutin bersepeda, Alhamdulillah sekarang dapat manfaatnya. Dulu saya tidak bisa tiduran langsung di lantai karena ada gangguan di tulang ekor, tapi dengan rutin bersepeda sekarang sudah mulai bisa,” ungkap Nadia Agripinna.

Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan apalagi jika dilakukan secara bersama-sama. Selain sebagai bentuk olahraga, bersepeda juga bisa sekaligus digunakan sebagai sarana rekreasi, relaksasi dari segala kepenatan pekerjaan.


Sebagai kelompok yang kesemua anggotanya berjenis kelamin perempuan, penampilan serta visual juga turut menjadi perhatian. Sehingga meski baru terbentuk lebih kurang tujuh bulan yang lalu, seluruh anggota Mamah Gowes sudah memiliki seragam yang kerap digunakan ketika menggowes bersama. Kodrati perempuan yang juga selalu ingin tampil membuat kegiatan yang dilakukan tidak pernah lepas dari momen foto-foto.

“Kami cukup rajinnya kami mengupdate kegiatan di sosial media yang kami miliki, kami tidak ingin dinilai sebagai kelompok yang hanya ingin tebar pesona dan sok eksis saja. Karena pada kenyataannya kami selalu mengajak untuk benar-benar menggowes. Jika tidak benar-benar niat menggowes, kami tidak akan sanggup menempuh jarak tigapuluh dua kilometer dari Jombang ke Karang Dagangan, Bandar Kedungmulyo pergi pulang. Pun jika ada yang berniat untuk ikut dan bergabung kami menggowes bersama akan kami terima dengan tangan terbuka,” tekan Nadia Agripinna.

Bagi perempuan-perempuan yang tertarik dan ingin menjadikan bersepeda sebagai salah satu hobi sekaligus medium berolahraga, Tita Lucida menyarankan untuk memulainya dengan perlahan. Sesuaikan kecepatan sepeda dengan kemampuan fisik. Disamping itu, tidak perlu untuk buru-buru membeli sepeda khusus, manfaatkan terlebih dahulu sepeda yang ada di rumah. Setelah dirasa cukup dan merasa ‘kecanduan’ bisa mulai memperbaharui sepeda yang digunakan. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama