Kepala SDN Sambong Dukuh III Jombang, Asto Prayitno mengungkapkan bahwa HSN bukan saja sebagai sebuah simbol peringatan belaka. Namun mengambil nilai-nilai positif yang telah ditunjukkan oleh para santri dan ulama. Sehingga dapat menjadikan sebagai pelajaran berharga bagi seluruhnya saja.

JOMBANG - Hari Santri Nasional (HSN) yang ditetapkan jatuh pada 22 Oktober ternyata disambut meriah oleh banyak pihak. Dengan kata lain, HSN bukan saja milik kelompok tertentu saja. Baik dari santri itu sendiri atau pondok pesantren maupun para ulama. Salah satunya yang dilakukan oleh SDN Sambong Dukuh III Jombang pada Selasa (22-23/10) dengan menggelar apel bersama dan ziarah ke makam KH. Wahab Casbullah serta KH. Abdurrahman Wahid.

Kepala SDN Sambong Dukuh III Jombang, Asto Prayitno mengungkapkan bahwa HSN bukan saja sebagai sebuah simbol peringatan belaka. Namun mengambil nilai-nilai positif yang telah ditunjukkan oleh para santri dan ulama. Sehingga dapat menjadikan sebagai pelajaran berharga bagi seluruhnya saja.

"Besar harapan saya bila melalui HSN ini seluruh civitas akademik mampu mengambil nilai positif didalamnya untuk memupuk karakter sesuai sariah Islam. Apalagi nanti juga ada ziarah ke makam kiai yang memiliki peran besar terhadap bangsa ini," ungkap mantan Kepala SDN Pulorejo I Ngoro ini.

Baca Juga :
Tawa Ceria Iringi Sertijab Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang

Seluruh peserta didik bersama dewan guru melangsungkan apel HSN dengan hikmat. Berbeda dari apel biasanya, selain menyanyikan lagu nasional dan mengheningkan cipta. Petugas upacara juga menyayikan Shalawat Nariyah dan Yalal Wathon. Sebuah lagu ciptaan KH. Wahab Casbullah yang mengajak pada cinta tanah air. Dilanjutkan membaca ikrar santri nasional dan resolusi jihad.


Seusai apel HSN seluruh peserta didampingi guru segera mempersiapkan diri menuju ke makam KH. Wahab Casbullah guna berziarah dengan berjalan kaki sambil membawang sejumlah selogan terkait santri. Hal itu dilakukan lantaran lokasi sekolah tidaklah jauh dari makam.

Asto Prayitno mengungkapkan, "Sangat bersyukur bilamana orangtua sangat mendukung program sekolah guna mengembangkan peserta didik. Memang dibutuhkan proses panjang sehingga orangtua yang notabe wali peserta didik memberikan kepercayaan penuh."

Buktinya para orangtua selain mendukung dengan persetujuan buah hatinya ikut serta dalam program sekolah, mereka juga turut serta dalam program tersebut. Seperti ketika ziarah ke makam KH. Abdurrahman Wahid keesokan harinya. Selain mendampingi putra-putrinya, juga ingin tahu secara langsung pembelajaran yang dilakuka di luar sekolah

Keterlibatan ini menurut Asto Prayitno secara tidak langsung menjadi potret untum infromasi pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Apalagi ada upaya peningkatan peserta didik di tahun ajaran mendatang. Sehingga selain kegiatan pembelajaran rutin, ternyata ada banyak program lain untuk pengembangan potensi peserta didik. rahmat sularso nh.
Lebih baru Lebih lama