JOMBANG – Kegiatan
Ketemu Buku Jombang 2020 seakan menjadi pembuka kegiatan literasi di Kota
Santri dengan gebyar begitu besar. Di mulai dari tanggal 20 s.d 29 Januari 2020
di Gedung PSBR Jombang, selain menghadirkan menu utama berupa pameran buku juga
menyajikan sejumlah talkshow dan
diskusi mengenai aktivitas literasi dan budaya.
Hal
itu diungkapkan oleh koordinator kegiatan Ketemu Buku di Jombang, Ariska Dwi
Pramudya yang menjelaskan di pilihnya Jombang sendiri lantaran butuh dibangun
kembali tatanan kota yang sadar berliterasi. Tidak lantas melakukan aktivitas
literasi bersifat gagap karena ada program dari pemerintah pusat. Namun secara sadar
telah ada di masing-masing benak masyarakat. Kegiatan ini juga dilaksanakan di
pelbagai kota lain seperti Mojokerto, Wonosobo, dan Yogyakarta.
Sementara
disinggung mengapa dinamakan Ketemu Buku, menurut Ariska Dwi Pramudya yang di
hubungi melalui pesan singkat WhastApp mengatakan bahwa buku ibarat sebuah
jembatan yang mempertemukan pelbagi lintas bidang. Baik literasi, musik, kebudayaan maupun
beragam aktivitas berkesenian yang lain. Semakin menarik, ungkap salah satu
pegiat literasi di Perpustakaan Jalanan Jombang kalau dari kegiatan ini dapat
mempelajari banyak hal dan membangun jejaring lebih luas.
Baca Juga : KB Kartini Kabuh, Kamis Bermain dan Berkreasi
Panitia
sengaja mengkomposisikan tiap agenda dengan matang, demikian menghadirkan
narasumber yang memiliki kompetensi sekaligus pengalaman di sana. Berangkat
dari sini diharapkan bila kedepan terjadi keberlanjutan. Melalui jejaring yang
telah dibangun dapat dikembangkan dalam memupuk beragam kegiatan positif.
Misalkan saja dari literasi di kombinasikan dengan pelbagai lintas ilmu
sehingga metelukan sebuah kerja kebudayaan yang makin berlipat kualitas hingga
hasilnya.
Pengisi acara merupakan sosok
penulis aktif dan budayawan Jombang. Mulai dari pasangan manten baru Agus Mulyandi dan Khalis Mardiasih, Soesilo Toer, Cak Nasrul
Ilahi, Purwanto, Dian Sukarno, Miftachur Rozak, Ayu Nuzul, Wawan Berlin, Failow, Babrak Kamal, dan Nugroho Ichda. Secara bergantian mereka
meramaikan dengan berbagi pengalaman perihal menulis, budaya, dan foklor di
Kota Santri. ¾rahmat sularso nh.