JOMBANG – Selama ini layanan kependudukan seperti pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran dianggap rumit karena harus dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Namun pada akhir tahun 2019 lalu, Kementerian Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan sebuah alat bernama Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Alat serupa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sering dipergunakan dalam transaksi keuangan ini nantinya dapat digunakan untuk mencetak sejumlah dokumen kependudukan.

Berdasarkan evaluasi atas terpenuhinya target pencetakan KTP-El ataupun KK dari pemerintah pusat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, pada (31/1) lalu Pemkab Jombang mendapatkan bantuan mesin ADM oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam program Jatim Smart Province. Bantuan tersebut diberikan secara simbolis oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M. Tito Karnavian yang didampingi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Ditemui secara terpisah Kepala Dispendukcapil Kabupaten Jombang, Drs. Masduqi Zakaria, M.Sc., menjelaskan karena mesin ADM yang diberikan oleh Pemprov Jatim itu dalam bentuk bantuan dari provinsi juga pengadaannya melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah bank maka proses pemberiannya direncanakan secara serentak.

Baca Juga: Kampus Merdeka Pembelajaran Lebih Cepat dan Efisien

“Pemberian pada akhir bulan Januari lalu hanya secara simbolis. Namun diharapkan secepatnya bantuan ADM tersebut bisa segera diberikan dan dioperasikan untuk mempercepat dan memudahkan pelayanan pencetakan dokumen kependudukan di Jombang,” ungkap Masduqi Zakaria.

Masduqi Zakaria mengungkapkan seperti yang sudah dijelaskan oleh Kemendagri, ADM ini nantinya tidak hanya bisa mencetak KTP-El dan KK, tetapi juga dokumen kependudukan lain yang terbagi dalam empat kelompok klaster dokumen yakni biodata, kartu, akte, dan surat keterangan. Waktu pencetakan juga tidak lebih dari dua menit sehingga diharapkan bisa lebih efisien. Keberadaannya yang serupa dengan ATM membuat masyarakat bisa mencetaknya sewaktu-waktu bahkan di luar jam operasional kantor.

“Untuk awal, ADM yang ada akan diletakkan di sekitar kantor Dispendukcapil dulu. Guna sosialisasi dan pembiasaan masyarakat menggunakan alat baru. Jika sudah terbiasa, akan ditambahkan lagi di tempat lain. Pemkab Jombang juga sudah merencanakan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) daerah akan menambah satu lagi mesin ADM,” jelas Masduqi Zakaria.

Terlepas dari akan segera hadirnya ADM di Kota Santri yang diharapkan bisa semakin mempermudah pencetakan dokumen kependudukan, Masduqi Zakaria justru menekankan pada masyarakat untuk semakin peduli dan sadar terhadap pentingnya melalukan pencatatan data kependudukan. Setiap terjadi perubahan data kependudukan, diharapkan untuk segera melapor dan jangan menunggu ketika membutuhkannya.

Pria bertubuh tinggi ini juga mendorong peran aktif seluruh perangkat pemerintahan yang dari desa hingga kecamatan untuk menghimbau pada masyarakatnya untuk memiliki kesadaran dalam pencatatan data kependudukan. Tercatatnya data kependudukan dan memiliki dokumen kependudukan yang sah, pengurusan syarat-syarat untuk akses pada pelayanan publik seperti misalnya ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akan semakin mudah.

“Bagi masyakarat yang hingga saat ini belum menukarkan Surat Keterangan (Suket) ke KTP-El bisa segera menukarkannya ke kantor kecamatan masing-masing. Begitu juga yang KTP-nya hilang atau rusak karena setiap minggunya disediakan sepuluh hingga dua belas ribu blanko KTP-El dan bisa bertambah tergantung pada realisasi cetak,” himbau Marzuqi Zakaria.

Hingga Jumat (14/2) jumlah penduduk yang ada di Jombang tercatat sebanyak 1.379.301 orang. 1.033.886 orang merupakan wajib KTP. Diantara itu ada sebanyak 41.242 Suket belum tecetak (ditukarkan) menjadi KTP-El. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama