JOMBANG – Cegukan kerap datang tanpa diduga. Siapa pun pasti pernah merasakannya. Cegukan sedikit banyak menganggu aktivitas. Terlebih kalau sedang berbicara kemudian hik, bunyi yang menjeda sejenak. Selain tak tentu selesainya, kadang juga tak berkesudahan hingga memakan waktu cukup lama.

Pemicunya pun beragam, dari menyantap makanan pedas, menenggak minuman berkarbonasi, merokok, menghisap permen, terlalu banyak makan, dan lain sebagainya. Hal itu karena otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi. Akibatnya, udara yang masuk ke paru-paru terlalu cepat. Membuat katup saluran pernafasan menutup dengan sendirinya.

Kalau orang dulu menggunakan cara tradisional yang sudah diterapkan ke anak cucu mereka. Menggunakan kertas basah kemudian diletakkan di atas dahi. Sampai sekarang pun sebagian orang masih menggunakan metode yang entah dari mana asalnya itu.

Baca Juga: Anita Diah Aprilia Ambil Peluang dari Media Sosial

Ternyata dari serangkaian literatur memang menempelkan kertas basah di dahi mampu menimbulkan efek relaksasi. Ketenangan diri yang membuat nyaman serta menikmati suasana saat itu. Cukup menunggu sejenak, tak lama kemudian cegukan sudah berakhir.

Hal itu karena seluruh tubuh merasa rileks dan membuat tidak memikirkan cegukan. Konsentrasi pun beralih kepada kondisi manusia ke titik nol. Istilahnya menetralkan tubuh dari kepenatan aktivitas yang terjalani sebelumnya. Bahkan tak jarak juga ketika kepada bayi diiringi pula dengan nyanyian penenang. Memicu fokus keadaan dalam lantunan lagu yang dinyanyikan.

Sementara cegukan yang seringkali terjadi pada bayi merupakan pertanda pertumbuhan dan perkembangannya. Hal itu wajar saja terjadi, terlebih bayi masih melakukan proses penyesuaian terhadap asupan makan dan minuman. Biasanya karena terlalu banyak menenggak air susu ibu (ASI) atau kemasukan udara.

Dijelaskan juga oleh dokter spesialis anak dari Children's National Health System, Karen Fratantoni, M.D., M.P.H., pencegahan itu bisa dilakukan dengan memberikan makanan lebih sedikit tapi sering. Langkah itu dianggap lebih meringankan bayi serta agar sering bersendawa.

Lantas jangan serta merta diperlakukan laiknya orang dewasa yang diberikan kertas basah kemudian dikompreskan. Baiknya menunggu saja terlebih dulu supaya dengan sendirinya akan hilang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan mencegah terlebih dulu cegukan pada bayi, sebelum terjadi.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa
Lebih baru Lebih lama