NASIONAL - Tidak hanya di daerah terpencil atau tertinggal saja, tetapi di provinsi yang sudah maju juga masih ada wilayah yang belum terjangkau akses internet. Padahal, saat pandemi Covid-19 ini semua pembelajaran peserta didik dilakukan secara daring. Sehingga, masih diperlukan upaya agar pendidikan di Indonesia benar-benar merata.
Namun disamping teknologi, ada faktor lain yang perlu ditingkatkan. Yakni peningkatan kualitas seorang pemimpin di sekolah.
Baca Juga: Meski Cidera Sergio Aguero Ingin Menang di Liga Champions
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ( Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Iwan Syahril mengatakan tantangan kita bukan hanya pada peningkatan kualitas saja, tapi bagaimana bisa melakukan distribusi kualitas secara lebih merata.
Pentingnya Kepemimpinan Pendidikan
Menurut Iwan Syahril, saat ini memang sudah banyak dilakukan terobosan. Tetapi yang utama kuncinya adalah kolaborasi dengan pemerintah setempat, atau ada kerja secara bersamaan. Kepemimpinan pendidikan adalah salah satu cara untuk mengakselerasi pemerataan pendidikan di Indonesia.
Jika sudah ada kerjasama, maka selanjutnya ialah menguatkan kepemimpinan pendidikannya. Sebab, kepemimpinan pendidikan ini adalah hal yang penting dalam meningkatkan kualitas distribusi yang lebih merata. Karena kalau hanya fokus kepada peningkatan kualitas guru, tapi kepemimpinannya tidak kita bentuk dengan baik, maka akan susah. Karena sekolah di mana pun di Indonesia pemimpin itu penting.
Nantinya, jika pemimpin di sekolah sudah bisa memahami bagaimana mengajar dengan baik dan bisa menjadi teladan, contoh, mentor, coach buat guru-guru yang lain maka itu dapat mempercepat peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan di daerah-daerah yang tertinggal.
Pentingnya Adopsi Teknologi
Tak hanya itu saja, Iwan Syahril juga mengungkapkan bahwa adopsi teknologi bisa menciptakan inovasi pembelajaran yang bermuara pada pemerataan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, teknologi kini bisa menjadi solusi untuk mendobrak akses lebih mudah, serta mendobrak sebuah tantangan yang tadinya sulit untuk dilakukan kini bisa ditembus dengan teknologi.
Iwan Syahril menegaskan sekarang ada webinar, kini guru bisa melakukan webinar tanpa perlu memikirkan harus naik pesawat dari satu tempat ke tempat lain. Ini terjadi dengan sangat cepat.
Kini, adopsi teknologi yang luar biasa mampu membentuk sebuah pola belajar baru dan harapan. Jadi, walaupun akses ke sebuah tempat susah tapi dapat disediakan konten-konten terbaik dan didukung oleh guru-guru yang sudah dilatih dengan baik.
Dia menambahkan nanti yang dibayangkan bakal segampang seperti di aplikasi apapun. Siapapun bisa mengeksplorasi banyak hal dengan sangat mudah. Mau akses konten apa saja ada. Semua materi yang keren-keren itu ada pada ekosistem aplikasi yang bisa diakses oleh siapa saja. Namun terpenting, Kemendikbud sedang memperjuangkan semua sekolah di Indonesia bisa mendapatkan akses internet dengan baik.
Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia