SUMOBITO – Berbakat dengan segudang prestasi. Kalimat ini layak disematkan untuk salah satu peserta didik dari SMA Negeri 1 Jombang, Ade Jaya Saputra. Betapa tidak, dia baru saja membanggakan Kota Santri di kancah nasional pada ajang Karya Tulis Ilmiah (KTI) tahun 2020 yang diselenggarakan secara daring oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Remaja 18 tahun tersebut meraih Juara III.

Meski sudah duduk di bangku kelas XII, Ade Jaya Saputra tak berpuas diri dengan prestasi sebelumnya yang dia torehkan di tingkat kabupaten dan provinsi. Keinginannya, selagi ada kesempatan berkarya dan berekspresi untuk meraih prestasi, tak akan luput dari bidikan. Bagi Ade Jaya Saputra berkreasi untuk hal yang baru merupakan kesempatan belajar di mana saja.

Menjajal ajang lomba KTI, Ade Jaya Saputra harus melakukan kebiasaan baru seperti membaca hingga menganalisis, serta melakukan survei pengumpulan data. Menulis memang jadi hal baru. Namun memberikan peluang baginya untuk semakin mendalami dan menjadikan dirinya lebih tekun.

Latar belakang memilih tema ‘Santun Bertutur Kesenian Besutan, Komunikasi Efektif Pemersatu Generasi Penerus Bangsa’ ialah setiap simbol dari Besutan, memiliki makna yang berarti untuk Jombang.

“Sejak kelas X, saya tak pernah absen untuk berkontribusi aktif pada setiap tawaran kompetisi dan kegiatan pengembangan di tingkat kabupaten hingga provinsi. Tentu sebuah kebanggaan. Apalagi mampu mendapat apresiasi dan juara. Tetapi pengalaman pertama ini memantik saya untuk lebih memaknai budaya dan kesenian lokal Kabupaten Jombang. Saya ingin melestarikan kesenian yang hampir tak ada peminatnya untuk generasi muda seusia saya,” terang Ade Jaya Saputra.

Ade Jaya Saputra bercerita bahwa langkahnya ini tak terhenti sampai penghargaan KTI nasional yang diperolehnya. Hal itu justru menjadi cambukan untuk berlanjut sebagai sinergitas yang wajib dikembangkan bagi generasi milenial dewasa ini.

Baca Juga: Kopi Organik, Komoditas Menarik

“Latar belakang memilih tema ‘Santun Bertutur Kesenian Besutan, Komunikasi Efektif Pemersatu Generasi Penerus Bangsa’ ialah setiap simbol dari Besutan, memiliki makna yang berarti untuk Jombang. Ada beberapa makna dan alasan dari pemilihan warna pakaian, gerakan, dan pembawaan karakter dalam kesenian Besutan,” ungkap laki-laki asal Sumobito ini.

Selama kurang lebih empat minggu, Ade Jaya Saputra menggali informasi untuk kelengkapan ulasan KTI. Dia bercerita jika beberapa tahapan cukup sulit seperti bank data tertulis. Dia hanya mendapatkan dua buku di Perpustakaan Mastrib Jombang untuk diulas. Selebihnya harus mendatangi pelaku yang memandegani kesenian Besutan di Megaluh dan melempar pertanyaan kepada masyarakat sekitar daerah tersebut.

“Bahwa tak ada yang mendalami kesenian Besutan dari generasi milenial. Saya bertekad untuk membantu melestarikan dengan ikut langsung membumikan kesenian Besutan di kegiatan muda yang saya ikuti,” pungkas Ade Jaya Saputra.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama