JOMBANG – Pengembangan dan evaluasi pembelajaran di masa pandemi terus mengalami inovasi dalam adaptasinya. Tak dipungkiri masih terdapat celah yang mengarah pada kekurangan selama proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Negeri/Swasta Kabupaten Jombang melakukan sinergitas guna menyikapi kebutuhan dari hasil evaluasi pembelajaran dewasa ini. Langkah ini diwujudkan dalam mempersiapkan diri menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Terlebih pelaksanaan pembelajaran tak lagi tatap muka, sehingga prosesnya diawali di lingkup guru yang tergabung dalam Forum Musyawarah Guru Mata Pelajatan (FMGMP) Kabupaten Jombang SMA Negeri/Swasta.

Ketua MKKS SMA Swasta, Ir. Sulaiman menerangkan, “AKM yang wacananya berlangsung pada bulan Maret, terus disiapkan dengan pengoptimalan penggunakan teknologi informasi pada pembelajaran. Layaknya pemanfaatan In House Training (IHT). Proses pelaksanaan ini juga menggunakan teknologi pada VCom. Kami turut mengundang seluruh kepala sekolah untuk membangun Learning Management System (LMS) dengan pengenalan lebih lanjut pada beberapa aplikasi untuk PJJ.”

AKM yang wacananya berlangsung pada bulan Maret, terus disiapkan dengan pengoptimalan penggunakan teknologi informasi pada pembelajaran. Layaknya pemanfaatan In House Training (IHT).

Sulaiman menambahkan, pelaksanaan ini mengandeng SMA Negeri untuk turut serta berkembang pada pembelajaran daring. Hal ini sebagai pemerataan kualitas pembelajaran dan penilaian yang sesuai pada kebutuhan AKM.

“Berdasarkan pengalaman penggunaan IHT, hal yang dirasakan ialah mampu memberikan perbaikan dari sisi kualitas pembelajaran daring yang fokusnya pada pemanfaatan aplikasinya. Para guru cukup terbantu kesulitannya juga memberikan pengalaman baru di tengah mode adaptasinya. Perbaikan informasi teknologi akan menentukan porsi kualitas pembelajaran,” terang Sulaiman.

Kepala MKKS SMA Negeri, Drs. Singgih Susanto, M.M.Pd. memaparkan, secara penguasaan materi yang dipersiapkan oleh FMGMP SMA Negeri sudah memiliki amunisi yang beragam dalam pengembangan AKM pada seluruh mata pelajaran. Penguasaan ini tak sebatas menyelesaikan soal yang diberikan dengan benar, namun prosesnya mendeskripsikan pemikiran tingkat tinggi yang terkemas dalam pembelajaran Higher Order of Thinking Skill (HOTS).

Baca Juga: FKKG Kesamben Tak Ada Kata Akhir Untuk Belajar

“Wujudnya guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Aplikatif atau RPPA. Guru juga harus bisa menerapkan permintaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait merdeka belajar. Terutama guru harus menanamkan dan penerapan konsep berfikir,” tutur Singgih Susanto.

Singgih Susanto menambahkan, untuk mengembangkan keilmuan guru harus tersampaikan ke sekolah melalui pembinaan. Selanjutnya melangsungkan diskusi antar guru mata pelajaran melalui program optimalisasi MGMP.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama