JOMBANG –
Mengharagai sebuah karya seni peserta didik merupakan salah satu upaya penumbuhan pendidikan karakter yang nyata. Selain dapat diteladani langsung, juga memberikan kebanggan atas karya seni yang dilahirkan oleh peserta didik. Baik untuk dirinya sendiri, bahkan orangtua dan stakeholder pendidikan di sekolah.

Itulah yang dilakukan SMP Negeri 1 Jombang yang memberikan ruang apresiasi setinggi-tingginya kepada peserta didik. Sekolah ini membuat galeri khusus untuk menampung karya seni yang dihasilkan peserta didik tersebut.

Meskipun dalam berkarya seni masih dari hasil mengamati, meniru, dan memodifkasi, hal itu bukanlah jadi masalah. Kepala SMP Negeri 1 Jombang, Alim, M.Pd. menilai sekecil apa pun hasil karya seni peserta didik wajib diapresiasi dan dihargai.

Daripada hasil karya seni peserta didik digeletakkan begitu saja tak terurus. Lebih baik disimpan dan menjadi cinderamata yang menarik bagi yang berkenan.

“Memang ini merupakan salah satu dukungan sekolah dalam pengembangan seni lukis. Biarpun nanti mereka telah lulus, ketika kembali ke sekolahnya akan ada yang diingat bahkan dirindukan, yakni karyanya sendiri,” jelas Alim.

“Daripada hasil karya seni peserta didik digeletakkan begitu saja tak terurus. Lebih baik disimpan dan menjadi cinderamata yang menarik bagi yang berkenan. Nantinya juga bisa dipamerkan ketika ada kegiatan di sekolah,” ungkap Alim.


Baca Juga: Kasur Kapuk Menolak Lapuk


Guru Kesenian SMP Negeri 1 Jombang, Eko Andik Budiarto, S.Pd. menerangkan, tema dan konsep yang dituangkan peserta didik merupakan representatif dari keunggulan SMP Negeri 1 Jombang sebagai sekolah adiwiyata. Sehingga secara mayoritas peserta didik melukiskan gambar tentang flora dan fauna.

“Tema yang disajikan setiap peserta didik rata-rata tak sama wujudnya. Terdapat pembeda seperti permainan gradasi warna, hingga eksplorasi dari contoh gambar,” jelas Eko Andik Budiarto.

Menurut Eko Andik Budiarto, terdapat beberapa tahapan oleh peserta didik yang penting diamati, salah satunya kepekaan pada rasa. Pengaruhnya mampu memberikan hasil yang optimal atau justru sebaliknya. Prosesnya juga cukup lama hingga membutuhkan waktu lima minggu.

“Berdasarkan proses pengerjaan selama lima minggu, tahapan yang membutuhkan waktu lebih dominan ialah sketsa gambar. Lantaran hal ini peserta didik lakukan dengan sistem meniru gambar yang sudah ada. Kemudian dicetak dalam kertas ukuran A4. Selanjutnya memindahkan gambar dalam tampilan yang lebih besar di atas kanvas,” tutup Eko Andik Budiarto.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama