NASIONAL - Sebagian orangtua mulai mengajarkan puasa Ramadan ke anak biasanya saat umur 6-7 tahun. Lalu, sebagian anak ada yang sudah bisa puasa penuh di usia beragam ada yang 10 tahun atau kurang dari itu. Lalu, apakah puasa bisa memengaruhi pertumbuhan anak?

Dokter spesialis anak konsultan nutrisi, Aryono Hendarto mengungkapkan bahwa orangtua tidak boleh memaksa anak untuk ikut puasa bila belum akil balig. Jika sudah balig itu wajib. Kalau anak laki-laki ditandai sudah mimpi basah, sedangkan anak perempuan sudah haid. Kalau belum balig, jangan dipaksa.

Mengingatkan kepada orangtua agar memenuhi kebutuhan asupan protein hewani anak saat sahur atau berbuka. Misalnya dari daging sapi, ayam, ikan, telur.

Secara ilmiah ada alasan mengapa anak yang sudah akil balig yang wajib puasa. Saat anak sudah akil balig, kata Aryono Hendarto, pertumbuhan masih terjadi tapi tidak sepesat sebelumnya.

Terkait pertumbuhan yang menjadi perhatian Aryono Hendarto adalah pada anak yang baru belajar puasa di kisaran umur 6-10 tahun. Jika asupan protein hewani saat belajar puasa atau sudah bisa puasa terpenuhi, bisa berimbas pada pertumbuhan.

Baca Juga: Workoshop Guru Matematika dan IPA Tumbuh Kembangkan Prestasi Peserta Didik

Aryono Hendarto menambahkan salah satu yang penting terhadap pertumbuhan adalah diperlukannya asam amino lengkap. Nah, asam amino lengkap ini ada di protein hewani.

Oleh karena itu, Aryono Hendarto mengingatkan kepada orangtua agar memenuhi kebutuhan asupan protein hewani anak saat sahur atau berbuka. Misalnya dari daging sapi, ayam, ikan, telur.

Sumber/Rewrite: liputan6.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama