DIWEK – Siapa yang tidak tahu Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek sebagai sentranya batik di Kota Seribu pesantren ini. Sudah barang tentu desa tersebut menjadi jujugan ketika ada pelancong yang datang ke Jombang. Demikian jika ada yang mempelajari batik, langsung ke Desa Jatipelem untuk mengenal proses pembuatannya.

Industri sejak tahun 1930-an yang dipelopori oleh Mbah Jiteng, Ireng, Ijo, dan Ijem ini akhirnya menjadi salah satu inovasi Desa Jatipelem kurang lebih dua tahun terakhir. Diungkapkan oleh Kepala Desa Jatipelem, Parjono bahwa di wilayahnya hingga saat ini masih ada tujuh perajin batik. Karena sudah memiliki dasar kemampuan yang kuat, pemerintah desa tinggal membenahi dan membantu sektor pemasaran.

Di wilayahnya hingga saat ini masih ada tujuh perajin batik. Karena sudah memiliki dasar kemampuan yang kuat, pemerintah desa tinggal membenahi dan membantu sektor pemasarannya.

“Baik masyarakat Jombang sendiri maupun wisatawan di luar Jombang, mulai dikenalkan pelbagai motif yang ada dan kekhasannya, serta merambah pelbagai sektor pemasaran yang ada,” tutur Parjono.

Baca Juga: KB Kuncup Bunga Latsari Mojowarno Kreatif Membuat APE Sendiri

Bahkan tidak berhenti di situ. Langkah ini juga didukung dengan penguatan secara mandiri yang dilakukan oleh para perajin. Salah satunya mengunjungi serangkaian galeri batik yang ada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. “Hal itu bukannya tanpa maksud, selain memperkaya wawasan juga lebih menajamkan motif batik yang unik dari Jombang,” sambung Sekertaris Desa Jatipelem, Mujahid.



Salah satu pengusaha batik, Sutrisno mengakui dukungan dan apresiasi masyarakat Jombang membantu melanggenggkan usaha yang sudah dirintis sejak tahun 2008 itu. Baik Organisasi Prangkat Daerah (OPD) maupun sekolah, kerap memasan batik kepadanya. Sehingga mampu lebih memberdayakan masyarakat setempat.



Pemilik usaha Batik New Colet ini mengatakan, “Pelanggan lama maupun baru bisa mendiskusikan desain, kemudian barulah diproduksi. Hal ini semakin membuka pasar batik Jombang karena pelanggan diposisikan bak seorang raja. Dampaknya pun terasa ke masyarkat sekitar, karena kami juga memberdayakan para tetangga.”

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama