MOJOAGUNG – Sampah sudah menjadi permasalahan global. Bukan saja di kota-kota besar, di daerah pun jika persoalan sampah dibiarkan, bisa menjadi boom waktu yang bakal menghadirkan bencana.

Dusun Subontoro Barat, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung mencoba memperbaiki pola penangan sampah. Selanjutnya menjadikan tempat bekas pembuangan sampah menjadi lahan produktif yang dapat dimanfatkan oleh masyarakat secara luas.

Tak hanya Taman Edukasi Subontoro, di wilayah kami pun ada Taman Kali Gunting di Sanan Timur. Biarpun dekat dengan jalan provinsi, namun keasrian tetap terjaga.

Dijelaskan oleh Ketua RW 5 Dusun Subontoro Barat, Drs. Zainul Arifin, MM. bila lahan seluas 136 m² yang semula Tempat Pembuangan Sementara (TPS), lantas disulap menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sederhana. Berikutnya dilengkapi dengan pelbagai fasilitas publik yang dapat digunakan bersama-sama.

Baca Juga: Pasar Mandiri Tetap Berdaya di Saat Pandemi

“Jadi, ketika pandemi Covid-19 belum usai, banyak digunakan untuk berolahraga atau sekadar bermain anak-anak. Apalagi dengan keterlibatan karang taruna maupun PKK, semakin mengaktifkan taman dari bekas TPS tersebut,” tambah Zainul Arifin.



Pria yang juga menjabat sebagai pengawas SMK di Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jombang, menjalaskan, pendanaan yang diperoleh dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebesar Rp 26 juta sangat berarti dalam mengubah rupa TPA menjadi RTH di Desa Mojotresno.

Setelah dirembugkan dengan warga, lengkap beserta gambaran penggarapanya. Walhasil, tak ada yang menolak. Melihat nantinya akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum serta menamba kecantikan suasana desa.



Kepala Desa Mojotresno, Nanang Sugiarto pun menyambut baik gagasan tersebut. Sehingga setelah melakukan koordinasi dengan BKM, pemerintah desa, sekaligus stakeholder maka segera dikerjakan dan dinamakan sebagai Taman Edukasi Subontoro.

“Tak hanya Taman Edukasi Subontoro, di wilayah kami pun ada Taman Kali Gunting di Sanan Timur. Biarpun dekat dengan jalan provinsi, namun keasrian tetap terjaga,” ungkap Nanang Sugiarto.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama