Sujono, S.Pd*)

Ketika badan kita kotor karena keringat, debu, asap kendaraan dan sebagainya lantas kita mandi, kita guyur dengan air, kita bersihkan dengan sabun, badan kita kembali terasa segar, menjadi bersih, dan fres. Begitu juga dengan peserta didik, setelah beberapa waktu kurang kontrol, timbul perasaan malas belajar, semangat belajar berkurang, hal ini tentu perlu di refres kembali agar memiliki semangat belajar yang baik untuk berjuang meraih cita-cita, yaitu dengan motivasi.

Motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat di perlukan dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan persaingan. Seseorang yang memiliki motivasi rendah akan memiliki kinerja, produktivitas, dan inovasi yang rendah. Akibatnya mereka akan tertinggal jauh dari manusia lainnya yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalani hidupnya.

Menurut Mc. Donald (dalam Syaiful, 2002) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu diawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan perubahan dalam diri seseorang itu membentuk suatu aktivitas nyata.

Motivasi begitu sangat penting bagi peserta didik , maka dari itu sekolah dan pendidik harus senantiasa memberikan motivasi dan dorongan belajar bagi anak didiknya, agar menjadi energi yang luar biasa bagi peserta didik.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan dia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Tujuan merupakan hal yang ingin di capai oleh seorang individu.

Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya.

Baca Juga: Dusun Babatan, Desa Kedawong, Kecamatan Diwek Dari Pangeran Diponegoro Hingga Buyut Barnawi

Motivasi sangat diperlukan bagi seseorang, begitu juga bagi peserta didik. Motivasi diperlukan setiap saat oleh manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Bagi peserta didik motivasi diperlukan baik ketika berada di sekolah, maupun ketika berada di rumah. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, motivasi diperlukan oleh peserta didik untuk memberikan arah, menjaga semangat belajarnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidik bertanggung jawab dalam membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Ketika berada di rumah orang tua harus berusaha menjaga agar motivasi belajar anaknya senantiasa terbangun, begitu juga ketika anak berada di lingkungan belajar yang lain, lembaga bimbingan belajar juga ikut andil dalam mengawal motivasi belajar peserta didik agar tidak sampai kendur.

Motivasi diperlukan oleh peserta didik dalam belajarnya setiap hari, apalagi menjelang momen-momen krusial seperti menjelang ujian sekolah dan ujian nasional. Untuk peserta didik di Sekolah Dasar, motivasi sangat dibutuhkan menjelang peserta didik menghadapi ujian sekolah. Pendidik dapat memberikan motivasi kepada anak didiknya dengan berbagai macam cara. Ada beberapa motivasi yang lazim dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan peserta didik di kelas (Dimyati : 2002) diantaranya sebagai berikut :

Memberi angka

Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi mereka di masa mendatang.

Hadiah

Hadiah dapat di berikan kepada anak yang berprestasi tinggi. Dalam pendidikan modern , peserta didik yang berprestasi tinggi memperoleh predikat sebagai anak didik teladan. Hadiah di berikan kepada peserta didik untuk momotivasi anak agar senantiasa mempertahankan prestasinya selama berstudi dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong anak didik lainnya untuk ikut berkompetisi dalam belajar. Hal ini merupakan gejala yang baik dan harus di sediakan lingkungan yang kreatif bagi peserta didik.

Seperti halnya peserta didik di SD dan SMP, motivasi juga sangat dibutuhkan bagi peserta didik di SMA baik dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari, maupun menjelang ulangan-ulangan tertentu, lebih penting lagi menjelang ujian nasional, SNMPTN, serta SBMPTN. Motivasi untuk peserta didik di SMA/SMK menjelang ujian nasional dan seleksi ke perguruan tinggi diperlukan dalam rangka membangun jati diri peserta didik, membangun kepercayaan diri peserta didik, sehingga peserta didik akan berusaha sekuat tenaga menggapai target yang telah dicanangkan.

Bentuk motivasi belajar bagi peserta didik di SMA dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan contoh-contoh kesuksesan dari tokoh-tokoh ternama. Misalnya tokoh nasional BJ Habibie, Chairul Tanjung, dan tokoh lain yang dapat memberikan inspirasi kepada peserta didik, dapat juga disajikan kisah-kisah perjuangan seseorang dalam usaha menggapai cita-citanya, misalnya tentang kegigihan seorang anak yang membiaya kuliahnya dengan menjadi pemulung, karena orang tuanya tidak mampu membiayai. Usaha dari titik terendah sampai mencapai keberhasilan yang dilakukan oleh para tokoh diharapkan dapat memberikan inspirasi dan suntikan motivasi diri yang luar biasa bagi peserta didik untuk berusaha sekuat tenaga mencapai cita-citanya. Selama ini telah banyak sekolah yang mengajak peserta didiknya untuk melakukan doa bersama menjelang ujian nasional, hal itu juga merupakan salah satu bentuk motivasi positif bagi peserta didik.

Karena motivasi begitu sangat penting bagi peserta didik , maka dari itu sekolah dan pendidik harus senantiasa memberikan motivasi dan dorongan belajar bagi anak didiknya, agar menjadi energi yang luar biasa bagi peserta didik. Motivasi juga diperlukan untuk menjaga komitmen peserta didik, menghilangkan pengaruh-pengaruh yang tidak baik, untuk fokus pada tujuan dan cita-cita belajarnya. “Karena motivasi mempengaruhi prestasi belajar”.

*) Guru SDN Daditunggal Ploso.

Lebih baru Lebih lama