NASIONAL - Karena banyak beraktivitas di rumah, frekuensi rebahan jadi meningkat. Namun, banyak yang malah merasakan tubuhnya pegal dan kaku meski tidak melakukan apa-apa sepanjang hari. Bermalas-malasan di kasur dengan ditemani smartphone dan camilan sembari menyimak serial favorit rasanya sudah jadi kegiatan kesukaan banyak anak muda.

Rebahan, demikian istilahnya, bahkan sudah dikategorikan menjadi hobi pengisi waktu. Sayangnya, aktivitas berdiam diri ini seringkali malah membuat badan terasa kaku. Bukannya menjadi lebih fresh, kita harus berkutat dengan tubuh yang terasa sakit setelah bermalas-malasan seharian.

Dokter umum, dr. Edo Adimasta menjelaskan ada beberapa alasan yang membuat badan terasa pegal karena terlalu banyak rebahan. Pertama karena ada otot yang tertimpa sehingga peredarah darah kurang lancar.

Efeknya bukan hanya pegal di tubuh saja. Ada beberapa masalah lainnya yang harus diwasapadai termasuk pula nyeri sendi dan sakit kepala.

Ketika rebahan, kita berdiam pada satu posisi yang sama dalam waktu lama sehingga memberikan tekanan pada titik tertentu pada tubuh. Otot di bagian tubuh itu terbebani dan menghalangi peredaran darah. Efeknya, tubuh merasakan nyeri ringan atau pegal-pegal setelah beberapa waktu.

Penyebab kedua adalah kerja otot yang tidak ideal karena posisi tubuh yang kurang baik. Medical Expert Combiphar ini menambahkan, otot di tubuh selalu hadir sepasang dan bekerja dengan saling merespon. Sayangnya, tubuh tidak bisa bekerja optimal dan saling menopang ketika kita terlalu banyak rebahan.

Asep Azis, SST. Ft, Sports & Physical Physiotherapis menambahkan rasa pegal yang dirasakan saat terlalu sering rebahan ada kaitannya dengan daya tahan otot. Aktivitas fisik turun ketika terlalu banyak rebahan, jadi otot kelelahan.

Baca Juga: Museum Wayang Potehi Langkah Pelestarian dan Regenerasi

Tubuh merespon minimnya gerakan dengan penurunan sirkulasi darah yang menyebabkan otot kekurangan oksigen. Hal ini kemudian merangsang saraf perasa nyeri di otak yang memicu kita merasa pegal dan kaku.

Pria yang kini mendampingi timnas sepakbola Indonesia ini menerangkan, efeknya bukan hanya pegal di tubuh saja. Ada beberapa masalah lainnya yang harus diwasapadai termasuk pula nyeri sendi dan sakit kepala. Namun, efek yang dirasakan bisa sangat berbeda bagi setiap orang sesuai dengan sensitivitasnya.

Dia menyarankan untuk tetap menjaga aktivitas fisik dan mengurangi intensitas rebahan alias bermalas-malasan. Gerakkan tubuh dan lakukan aktivitas peregangan secara berkala agar tubuh tidak menjadi lemah dan berdampak buruk pada kesehatan.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama