NGUSIKAN – Merangsang pendidikan karakter peserta didik bukan satu-satunya dibebankan pada sekolah. Ada pengaruh lingkungan, baik dari keluarga maupun tempatnya tumbuh. Demikian sebaliknya ketika ingin menguatkan pendidikan karakter itu, dapat menjangkau kedekatan peserta didik dengan lingkungannya.

SDN Mojodanu I Ngusikan pun menilik bahwa mengembangkan pendidikan karakter peserta didik tak bisa dilepaskan dengan lingkungannya. Oleh karenanya, kedua sisi itu harus berjalan beriring serta saling mengisi satu dengan lainnya.

Guru Kelas IV, SDN Mojodanu I Ngusikan, Delie Kenyo Wulangun, S.Pd. SD. merasakan sesungguhnya karakter yang mesti dimiliki peserta didik adalah cukup mencerminkan dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam meletakannya pun tak cukup sekali dua kali, tetapi melalui pembiasaan yang rutin dilakukan agar benar-benar tertanam dan menjadi dari bagian peserta didik itu sendiri.

Penguatan karakter peserta didik sudahlah sangat sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Jadi, peserta didik tak hanya pandai secara akademik. Namun ada pondasi yang kokoh memagarinya dari keterlenaan kepandaian itu yang menjurus pada perilaku negatif.

“Misalkan saja saat menghormati orang yang lebih tua. Di rumah, lingkungan peserta didik, bahkan di sekolah sudah sewajarnya dilakukan seperti tata cara yang diperuntukan. Hanya saja dalam praktiknya butuh sedikit warna pembeda melihat siapa yang dihadapinya,” terang Delie Kenyo Wulangan.

Baca Juga: SDN Kedungrejo Megaluh Kedepankan Potensi dalam Meraih Prestasi

Ketika itu sudah tumbuh di dalam kepribadian peserta didik, walaupun tak berjumpa cukup lama dengan gurunya karena adanya pandemi Covid-19, tidak akan menyurutkan sikap hormat kepada gurunya, hal itulah yang dirasakan oleh Guru Olahraga, SDN Mojodanu I Ngusikan, Mohammad Solikhun, S.Pd. Ditambah, karakter yang telah terbina dengan baik semakin mendukung proses pembelajaran akademik maupun non-akademik peserta didik.



Mohammad Solikhun mengatakan, “Adanya sikap yang tawaduk terhadap guru, maka segala keilmuan akan terserap dengan sempurna. Hasilnya selain pemahaman yang merasuk sepenuhnya, nilai plus-nya tentu akan meraih prestasi yang membanggakan.”

Selain lingkungan yang sudah tertata, semakin dikuatkan dengan dasar-dasar agama. Diakui Guru Kelas V, SDN Mojodanu I Ngusikan, Nur Ainiyah, S.Pd. ragam praktik keagamaan secara langsung mengajarkan seluruh kebijakan dalam bertindak-tanduk. Hal itu pun telah sesuai sebagaimana visi dan misi yang diusung oleh SDN Mojodanu I Ngusikan.



Sementara Kepala SDN Mojodanu I Ngusikan, Sutaji, S.Pd. yang dihubungi terpisah melalui telepon seluler mengakui sejauh ini masih memetakan dulu inovasi yang akan diterapkan di sekolah yang dipimpinnya. Selain karena baru saja menjabat, dia menilai penguatan karakter peserta didik sudahlah sangat sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Jadi, peserta didik tak hanya pandai secara akademik. Namun ada pondasi yang kokoh memagarinya dari keterlenaan kepandaian itu yang menjurus pada perilaku negatif.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Indeks SDN Mojodanu I Ngusikan

a. Tahun Berdiri : 1 Agustus 1963

b. Jumlah Guru : 12 Guru, 1 Penjaga Sekolah

c. Akreditasi : B

d. Jumlah Peserta Didik : 123 peserta didik

e. Ekstrakurikuler : Pramuka dan Drumband.
Lebih baru Lebih lama