NASIONAL - Sudah lebih dari setahun sejak pandemi Covid-19 muncul, sistem pendidikan dijalankan tanpa tatap muka atau daring. Hal ini pun sangat dirasakan para peserta didik maupun mahasiswa baru dalam memulai jenjang baru pendidikan.

Hingga saat ini, berdasarkan data World Health Organization (WHO) sekitar 215 negara terdampak Covid-19, termasuk Indonesia. Perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih mengalami kenaikan jika dilihat dari data statistik harian jumlah kasusnya.

Dengan kondisi tersebut, pembelajaran daring masih akan tetap dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk menggali potensi diri di tengah pandemi ini, termasuk bagi mahasiswa baru yang memiliki waktu belajar daring cukup banyak.

Masa pembelajaran kuliah jarak jauh dalam jaringan (daring) justru, gunakan waktu sebagai mahasiswa baru untuk merenung dan menggali potensi diri sendiri.

Dikutip dari akun instagram resmi Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi & Profesi, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, berikut tips gali potensi diri saat kuliah daring.

Pahami dan Jujur dengan Kemampuan Dirinya

Masing-masing individu memiliki potensi yang berbeda-beda. Tugas pembelajar adalah mengenali dan memahami dengan teliti.

Jika setiap individu seperti ikan misalnya memiliki kemampuan berenang dan menyelam, maka individu lain jangan berharap memiliki kesamaan. Bisa jadi kemampuan yang ada di dirimu ialah burung yang bisa terbang.

Baca Juga: SMK PGRI 2 Jombang Kedisiplinan Trik Menghadapi Dudika

Untuk mengetahui minat dan bakat tiap individu yang lebih tepat, akun @diktivokasi menyarankan untuk mengikuti tes yang dapat melihat individu dari segi psikologi. Hal itu dapat merefleksikan dan mengevaluasi pengalaman yang membuahkan hasil maupun gagal.

Sebagai mahasiswa baru kamu juga bisa mengenali potensi dari mata kuliah yang kamu ikuti. Jika kamu memiliki kecenderungan untuk tertarik belajar sendiri tanpa urusan nilai berarti itu adalah potensi yang belum disadari, begitupun sebaliknya.

Berani Membuat Keputusan

Seringkali saat memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa merasa salah jurusan ketika sudah menjalani 3-6 bulan masa perkuliahan. Alhasil di semester berikutnya pikirannya mulai bimbang untuk melanjutkan atau berpindah kuliah.

Untuk mengatasi hal itu, sejak awal calon mahasiswa harus pandai mengamati dan menganalisa kecocokan jurusan dengan minat yang disukai.

Dengan dasar minat yang disukai, ketika di masa datang mengalami kesulitan, individu tidak akan pusing karena itu adalah hal yang disukai. Namun, ketika mahasiswa sudah berada pada kebingungan, segera putuskan dengan pertimbangan matang, apakah akan lanjut atau pindah.

Keputusan yang cepat dan tepat akan menentukan seberapa lama seseorang akan berkutat dengan dunia perkuliahan. Ketika mahasiswa sudah membuat keputusan yang tepat makan rencana ke depan akan bisa disusun dengan lebih matang.

Melihat Prospek Jangka Panjang

Ada yang harus diperhatikan ketika individu memiliki ambisi terhadap masa depan yakni proses jangka panjang yang disadari. Sebagai seseorang yang optimis dengan masa depan, carilah potensi diri yang memiliki kecerdasan menyadari sesuatu dan ketangguhan ekonomi.

Keduanya akan membuat mahasiswa memiliki keseimbangan dalam proses menuju masa depan. Ditambah dengan pengalaman, keduanya akan membantu menemukan potensi diri sekaligus nilai diri setiap individu.

Selama masa pembelajaran kuliah jarak jauh dalam jaringan (daring) justru, gunakan waktu sebagai mahasiswa baru untuk merenung dan menggali potensi diri sendiri. Maksimalkan waktu tersebut dengan banyak membaca, menonton film/berita, mendengarkan diskusi, dan mengikuti berbagai kegiatan yang disukai.

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama