BARENG – Bising beriring dengan kilat cahaya yang menyambar sesekali, menemani kesibukan Sutaji. Pemilik bengkel las sederhana di kawasan Desa Tebel, Kecamatan Bareng.

Sekilas tidaklah ada yang spesial dari bengkel lelaki 54 tahun ini. Namun ketika memperhatikan jauh lebih kedalam yang sedang dikerjakan bapak dua anak ini berbeda dari bengkel las kebanyakan. Sebab, Sutiaji tak semata menyambung lempengan dan gumpalan besi menggunakan las karbit atau las listrik. Tetapi juga memodifikasi kendaraan bermotor untuk penyandang disabilitas.

Memang dari motor pada umumnya. Kemudian diubah sesuai dengan kebutuhan disabilitas. Demikian bahan-bahan tambahan terlepas dari besi sebagai penyangga utama, saya dapatkan di sekitar Jombang saja.

Diakui oleh Sutiaji bahawa saat pertama kali membuat memang merasa kesulitan. Akhirnya melihat platfom YouTube hingga merampungkan pekerjaannya. “Memang bahannya dari motor pada umumnya. Kemudian diubah sesuai dengan kebutuhan disabilitas. Demikian bahan-bahan tambahan terlepas dari besi sebagai penyangga utama, saya dapatkan di sekitar Jombang saja,” terang Sutaji.

Baca Juga: KB Roudhotush Shibyan Sumobito Belajar Seperti Bermain

Salah satu pelanggggan bengkel las Sutaji yang juga disabilitas adalah Heru Harianto. Dia mengaku senang dengan hasil kerja Sutaji. Selain rapi juga terasa kokoh. Dengan begitu, Heru tak sungkan menyarankan kawan-kawannya membuat motor khusus disabilitas di bengkel Sutaji.



Sementara itu, Sutaji yang telah berpengalaman tiga dekade dalam bidang tersebut mengatakan, ntuk spesifikasi dan bahan yang dipilih bisa menyesuaikan dengan keinginan pemesan. Hanya saja memang di saat pandemi Covid-19 ini membuat harga beberapa bahan dan onderdil meningkat.



Sutaji menjelaskan, “Ongkosnya sekitar Rp 500 ribu, tetapi kalau pemesan hanya terima jadi saja karena membeli bahan bisa hingga Rp 2 juta. Pengerjaannya membutuhkan butuh 10 hari.”

Dari bengkel las yang telah didirikan selama 11 tahun ini, Sutaji mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga hingga menyekolahkan buah hatinya. Anak pertama telah lulus dan menjadi bidan, sedangkan yang kedua baru saja memungkasi pendidikannya di SMK.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama